Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu terus berupaya menanggulangi permasalahan deforestasi di wilayah hutan lindung Bengkulu.
Pengertian deforestasi adalah hilangnya tutupan hutan yang berubah menjadi tutupan lain.
Salah satunya dengan mengajak masyarakat di sekitar kawasan hutan ikut Program Kebun Bibit Rakyat (KBR).
Kepala DLHK Provinsi Bengkulu, Safnizar SHut MP menjelaskan, untuk mencegah dan menanggulangi deforestasi, pihaknya telah menjalankan program KBR.
BACA JUGA:Waspada Postur Pemain Australia, Begini Pengakuan Shin Tae-yong
BACA JUGA:Perhatikan Benda Penyebab Kebakaran, Ini Pesan Bupati Kaur untuk Masyarakat,
Tujuan dari program inovatif ini selain mencegah deforestasi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus merehabilitasi hutan dan lahan kritis, serta mendorong kegiatan penghijauan lingkungan.
Bahkan di Bengkulu program KBR telah diimplementasikan di Desa Pengambang, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Kabupaten Rejang Lebong.
Program ini berkolaborasi dengan Kelompok Tani Moneng Takok yang berperan dalam proses swakelola KBR.
"Kami berharap program ini bisa dilakukan oleh kelompok petani sawit di Bengkulu, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," ujar Safnizar, Sabtu 27 Januari 2024.
Program KBR memfokuskan aktivitasnya pada penyediaan bibit tanaman di desa-desa penyangga kawasan hutan. Dimana program ini tidak hanya menghasilkan bibit tanaman kayu-kayuan atau tanaman serbaguna (MPTS), tetapi juga melibatkan berbagai tahap seperti pengisian polibag, pembersihan gulma, dan pemeliharaan bibit.
"Dengan pendekatan komprehensif ini, KBR berupaya untuk memastikan bahwa bibit yang dihasilkan berkualitas dan siap tumbuh di lingkungan yang mendukung," kata Safnizar.
Program ini tidak hanya memiliki dampak ekologis yang signifikan, tetapi juga menciptakan manfaat sosial yang beragam. KBR berhasil menjaga keanekaragaman genetik tanaman, serta menurunkan tingkat erosi lahan.
Selain itu, program ini turut melibatkan ibu-ibu dan kaum muda dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka terlibat dalam setiap tahap, dari penanaman hingga pemeliharaan, yang memperkuat peran serta masyarakat dalam konservasi alam.
"Banyak manfaat dari program ini salah satunya mampu menciptakan manfaat sosial yang beragam di Bengkulu," tuturnya.