Harianbengkuluekspress.id- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong mengungkapkan bahwa saat ini kebutuhan guru di daerah tersebut lebih dari 1.000 orang guru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Rezza Pakhlevie SH mengungkapkan, bahwa kekurangan guru yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong tersebut karena banyak guru yang pensiun, pindah tugas hingga meninggal dunia.
"Saat ini kebutuhan guru ASN di Rejang Lebong ini sudah lebih dari 1.000 orang, karena sudah banyak yang pensiun, pindah dan meninggal dunia, sedangkan pengangkatan tidak ada," terang Rezza.
Terkait dengan kekurangan guru tersebut, Rezza mengaku, sudah mengusulkan penambahan guru sebanyak mungkin ke pemerintah pusat.
BACA JUGA: Gubernur Bengkulu Imbau Jangan Golput; 1 Suara Sangat Menentukan!
BACA JUGA:Tipikor
Usulan penambahan tersebut baik melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPK) maupun melalui Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Kita berharap untuk guru ini tidak melalui PPPK melainkan melalui CPNS," harap Rezza.
Karena menurut Rezza, bila PPPK maka sistemnya kontrak dan berdasarkan kemampuan daerah. Sedangkan untuk CPNS masa kerjanya sampai pensiun dan gajinya dibayar melalui Dana Alokasi Umum atau DAU.
Sementara itu, pada tahun 2022 lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong menerima kuota penerimaan guru melalui PPPK sebanyak 141 orang. Kemudian pada tahun 2023 kembali menerima kuota tambahan sebanyak 300 orang.
"Hingga akhir tahun 2023 lalu jumlah guru ASN mulai dari guru TK, SD hingga SMP di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong hanya sebanyak 1.879 orang. Jumlah tersebut tentu saja kurang dan kekurangan guru ASN di Kabupaten Rejang Lebong tersebut bisa dibantu dengan adanya guru yang berstatus honorer. Dimana jumlah guru honorer di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 1.789 orang," pungkasnya. (251)