LEBONG, BE – Telah ditunjuknya 4 desa menjadi desa tanggap bencana (Destana), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong berharap ke-4 desa yang tersebut bisa membantu atau berkontribusi dalam penanggulangan bencana.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Lebong, Tantomi SP mengatakan, bahwa saat ini memang ada 4 desa yang telah dibentuk menjadi Destana. Yaitu Desa Lemeu dibentuk Destana Banjir, Desa Kota Donok Destana tanah longsor dan Desa Nangai Amen Destana Banjir.
“Karena wilayah di ke 4 Desa tersebut memang rawan bencana sesuai dengan kreterianya,” sampainya, Jumat (20/10).
Lanjut Tantomi, dengan ditunjuknya menjadi Destana, maka desa ataupun kelurahan nantinya bisa cepat bergerak dalam melakukan penanggulangan jika terjadi bencana alam. Sehingga dapat menimialisir kerugian baik kerugian materi ataupun lainnya.
“Itu yang diharapkan dengan ditunjuknya menjadi Destana,” ucapnya.
Dalam pembentukan Destana, Tantomi menegaskan, bahwa setiap Desa yang ditunjuk telah mengirimkan perwakilannya untuk mendapatkan pelatihan. Sehingga orang-orang yang telah diberikan pelatihan, bisa sigap dalam melakukan tindakan.
“Sudah kita ber pelatihan untuk petugasnya,” tuturnya.
Ditambahkan Tantomi, untuk Kabupaten Lebong sendiri bisa dikatakan daerah rawan bencana, terutama bencana banjir, tanah longsor, ada juga angin badai atau putting beliung bahkan gempa bumi. Dimana bencana alam sendiri tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
“Lebong memang daerah rawan bencana,” ujarnya.
Untuk itulah, lanjut Tantomi, kedepan pihaknya akan terus berusaha sehingga nantinya Desa atau Kelurahan di Kabupaten Lebong, bisa dibentuk Destana. Meskipun tidak bisa secara langsung, namun dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
“Kita targetkan desa dan kelurahan yang rawan bencana akan dibentuk Destana,” tuturnya.(614)