Harianbengkuluekspress.id – Enam orang warga Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) hanyut terbawa arus Sungai Kedurang sekitar pukul 15.00 WIB Rabu, 21 Februari 2024.
Dari jumlah warga yang hanyut tersebut, 2 diantaranya berhasil menyelamatkan diri dari terjangan arus yang berwarna cokelat gelap tersebut.
Dari data yang diperoleh BE, ke 6 warga Kecamatan Kedurang tersebut menyeberang di 2 lokasi yang berbeda, yaitu sebanyak 5 orang menyeberang di area persawahan Desa Keban Agung 1 yakni Marsanaini (51) warga Desa Keban Agung 2, Sunaidah (51) Desa Tanjung Negara, Musdiana (42) Desa Tanjung Negara, Dilitri Marni (45) dan Lastri Hayati (64). Ke lima korban yang hanyut di Sungai Kedurang di area persawahan Desa Keban Agung 1 keseluruhannya adalah perempuan.
BACA JUGA:Raih 10 Kursi di DPRD Provinsi Bengkulu, Golkar Tak Perlu Koalisi Usung Calon Gubernur
BACA JUGA:Lecehkan Pasien, Oknum Mantri di BU Dibekuk Polisi, Begini Modusnya
Sedangkan, korban lainnya yang hilang adalah Ada (76) warga Durian Sebatang yang menyeberang sungai di area persawahan di wilayah Desa Durian Sebatang, yang juga seorang perempuan.
“Mereka berlima pulang dari kebun dengan cara menyeberang sungai secara bersamaan, dua diantaranya selamat, yaitu Dilistri dan Lastri yang sempat dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Sekretaris Kecamatan Kedurang, Inbima Kasiri kepada BE.
Lebih lanjut, Inbima menyampaikan kedua korban hanyut yang selamat tersebut sudah dalam keadaan pulih dan sehat. Namun, 4 orang warga yang hanyut lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam upaya pencarian oleh BPBD, Basarnas, TNI, Polri, pihak Kecamatan dan masyarakat desa.
“Di antara keempat warga yang hilang ada istri Kepala Desa Tanjung Negara atas nama Sunaidah,” sampai Inbima.
Inbima juga menceritakan, kondisi di wilayah Kecamatan Kedurang mengalami hujan lebat dan debit air di sungai tinggi dan besar.
Meskipun begitu upaya pencarian tidak dihentikan dari titik pertama kali dilaporkannya ada warga hilang hingga ke muara sungai.
Meskipun begitu, upaya pencarian tetap mengutamakan kehati-hatian, karena untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Meskipun begitu, Inbima tidak melihat adanya masyarakat yang melibatkan orang pintar atau dukun dalam upaya pencarian warga hanyut di Kecamatan Kedurang ini.
“Kami panik, kami saling bantu-membantu warga kami yang hilang. Situasi hujan lebat dan air semakin tinggi di sungai,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir SIK melalui Kasi Humas, AKP Sarmadi mengatakan pihaknya, khususnya Personel Polsek Kedurang dibantu TNI, Basarnas dan BPBD masih melakukan upaya pencarian di lapangan.