BI Bengkulu Ajak 26 Orang Jurnalis Mengulik Secara Langsung Success Strory dan Proses Bisnis UMKM Binaan BI

Selasa 27 Feb 2024 - 14:37 WIB
Reporter : Jos Hendri
Editor : Zalmi Herawati

Supriyadi mengaku, tidak pernah menyerah meskipun penjualan kopi menurun. Dirinya mengikuti banyak event yang diselenggarakan oleh pemerintah baik ditingkat lokal maupun nasional. Upaya tersebut membuahkan hasil, pada tahun 2019 Lestari Kopi berhasil menembus pasar ekspor Perancis. Selain itu, saat ini produk kopi asal Kecamatan Sindang Dataran ini juga mulai diminati oleh banyak eksportir dari Jakarta. 

BACA JUGA:Dibina BI, Usaha Sari Aren Tuai Kesuksesan

"Meski begitu saya masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk menjaga kualitas kopi. Salah satunya adalah menurunkan kadar air dalam kopi hingga 13 persen agar dapat memenuhi standar pasar ekspor yang lebih besar," kata Supriyadi.

Selain itu, pihaknya juga masih harus mempersiapkan pasokan kopi hingga 25 ton setiap bulan. Hal itu dilakukan agar mampu memenuhi permintaan kopi dari luar negeri.

"Saat ini sedang berupaya mengembangkan bisnis kopi Lestari Kopi menjadi lebih besar dan lebih berkualitas. Dengan semangat dan dedikasi yang terus menggelora, kami optimis bisa mengukuhkan posisi Lestari Kopi tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di pasar internasional," pungkasnya.

Tahun Ini Ekonomi Provinsi Bengkulu Tumbuh

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, memproyeksikan Ekonomi di Provinsi Bengkulu akan tumbuh hingga 4,7 persen atau naik dibanding tahun pada 2023 yang hanya tumbuh 4,26 persen saja.

Hal ini seperti yang disampaikan langsung oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dhita Aditya Nugraha saat usai Opening Speech Pelatihan Menulis Berita Ekonomi pada gelaran Capacity Building Jurnalis Bengkulu 2024. Pelatihan Menulis Berita Ekonomi dengan tema "Sinergi Memperkuat Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia di Daerah" beberapa waktu yang lalu.

Aditya menyampaikan, selain momentum Pesta Demokrasi 2024, pertumbuhan Ekonomi Bengkulu juga dipicu oleh peningkatan di sejumlah sektor usaha dan ekonomi. Dari sektor perkebunan, salah satunya adalah dari perkebunan sawit seiring dengan tanaman replanting yang sudah mulai berbuah.

"Di lapangan usaha perdagangan, moment pemilu ini juga bisa meningkatkan konsumsi rumah tangga sehingga alur perdagangannya bisa terangkat. Kemudian dari sisi transportasi juga begitu karena pemilu inikan mobilitas masyarakat juga banyak," terang Aditya.

BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Gelar Adventure Camp 2024 di Kota Wisata Ini

Pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan meningkat berkat transaksi digital dimana hingga akhir 2023 lalu saja, di Bengkulu sudah ada 227 ribu lebih pengguna Qris. Sementara di tahun ini pengguna Qris ditarget menjadi 250 ribu. Artinya, hingga Desember 2024 mendatang, Bank Indonesia juga harus mencari 28 ribu pengguna baru. Sedangkan jumlah mercant saat ini ada 147.065, yang terdiri dari pelaku UMKM, sektor pendidikan hingga perdagangan besar.

Ketua Pelaksana UIKSP Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Hendri Wahyudi, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah dan kampus untuk memenuhi target pengguna baru Qris yakni sebanyak 250 ribu khususnya untuk di Provinsi Bengkulu tersebut.

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, dalam gelaran Capacity Building Jurnalis Bengkulu 2024. Pelatihan Menulis Berita Ekonomi dengan tema "Sinergi Memperkuat Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia di Daerah."

Tidak hanya mengajak para Jurnalis untuk melihat secara langsung (Success Strory dan Proses Bisnis) UMKM, Sari Aren Semut dan Kopi Lestari. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu juga menggelar Pelatihan Menulis Berita Ekonomi dengan menghadirkan Narasumber Jurnalis dari Bisnis Indonesia. (JOS)

 

Kategori :