Harianbengkuluekspress.id - Pasca jebolnya saluran bendungan Seluma di Kelurahan Padang Rambun tahun 2022 lalu, hingga saat ini tak kunjung ada kejelasan perbaikan.
Hanya saja, di tahun 2024 ini pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) 7, baru akan menurunkan tim untuk meninjau lokasi sejauh mana kerusakan yang telah terjadi.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera, Media Ramdan mengatakan, ia akan menurunkan tim untuk meninjau lokasi tersebut. Sejauhmana dan sebesar apa dampak yang telah ditimbulkan akibat jebolnya bendungan isolasi di Padang Rambun.
"Kita akan turunkan tim untuk melihat sejauh mana kerusakannya dan seberapa besar dampaknya terlebih dahulu,” tegasnya.
BACA JUGA:Gelar Pasar Murah di 15 Kecamatan, Ini Jadwalnya
BACA JUGA:Tertibkan Parkir Pantai Panjang, Ini 7 Titik Parkir yang Ditetapkan Pemprov Bengkulu
Setelah pengecekan dengan menurunkan tim ini. Sehingga diketahui, skala prioritas dari pembangunan jebolnya bendungan BS 9 ini.
Lanjutnya, jika diperlukan perbaikan kegiatan permanen, pihak BWSS VII akan memperbaikinya. Namun perbaikan secara permanen setelah pihaknya melakukan pengecekan dan mengetahui separah apa kerusakan yang timbulkan pada saluran irigasi yang jebol. Selain itu, sebelum melakukan perbaikan permanen terlebih pihaknya akan melakukan review desain rehabilitas terlebih dahulu.
"Tetap akan dilakukan perbaikan jangka pendek untuk tanggap daruratnya. Dan untuk perbaikan permanennya kita akan desain dahulu dan pelaksanaanya dari APBN," sampainya.
Sementara itu, Alim Gozali salah seorang petani di Desa Padang Rambun, mengatakan, dirinya bersama para petani lainya melakukan gotong royong membuat tanggul penahan saluran irigasi yang jebol, dengan menggunakan karung yang diisi tanah sebagai penahan air. Namun tanggul penahan yang ia buat secara gotong royong tak akan bertahan lama dan harus dilakukan perbaikan permanen.
BACA JUGA:Terdakwa Duel Maut Kembali Disidang
"Saluran irigasi ini jebol sejak pertengahan tahun 2022, sampai kini belum juga dilakukan perbaikan, untuk menutupi saluran irigasi yang jebol kami tutupi karung yang diisi tanah," keluhnya.
Jebolnya saluran irigasi (Bendungan Seluma) BS 9 di Kelurahan Padang Rambun Kecamatan Seluma Selatan ini berdampak pada petani karena pasokan air ke sawah mengalami kekurangan.
“Terburuknya kami rebut rebutan air untuk pengairan sawah. Karena memang sawah yang berada di titik dalam kesulitan air,” pungkasnya.
Peringati Hari Air Dunia, BWSS 7 Tanam Pohon