Harianbengkuluekspress.id - Program 1000 jalan mulus yang dicanangkan Bupati Seluma, tampaknya tidak sampai ke Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utara. Pasalnya akses jalan utama menuju Desa Sekalak hingga saat ini masih sangat memprihatinkan, dan kerap terisolir.
Apalagi dengan kondisi jembatan Air Pelubang yang ambruk. Kemarin, warga Desa Sekalak secara sukarela melakukan gotong royong melakukan perbaikan jembatan Air Pelubang.
Diketahui memang jembatan Air Pelubang ini kondisinya sudah rusak dan tidak memiliki pagar lagi. Setelah hujan deras, jembatan tersebut mengalami ambruk dan tidak bisa dilewati.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Sekalak, Sudarmono. Dikatakannya bahwa benar jembatan Air Pelubang menuju Desa Sekalak saat ini ambruk tidak bisa dilewati. Padahal jalan ini satu-satunya akses menuju Desa Sekalak dan jalan ini merupakan milik eks PT BIL.
BACA JUGA:TPID Sidak Pasar Kutau, Begini Hasilnya
BACA JUGA:Baru 41 Desa Cairkan DD, Yang Lain Terkendala Ini
"Kejadian jam 03.00 WIB minggu lalu, tepatnya jembatan di Air Pelubang, kini akses sementara kami terisolir dan tertutup. Akibat hujan, jadi jembatan membuat tanah longsor. Pada hari Sabtu lalu jalan sudah kami perbaiki dengan cara bergotong-royong bersama masyarakat," jelas Sudar.
Kini kata Sudar, masyarakat Desa Sekalak sudah bisa melintas di jalan tersebut. Namun kondisinya memang butuh perhatian pemerintah. Diketahui jalan akses yang dilalui ini merupakan jalan eks PT BIL yang bergerak pertambangan batu bara. Kades juga mengatakan bahwa pada hari Sabtu dan Minggu lalu pemerintah desa bersama masyarakat sudah melakukan gotong royong untuk memperbaiki jembatan.
"Kami sudah memperbaikinya dengan bergotong royong, kalau tidak diperbaiki, tidak ada lagi akses masyarakat kami untuk ke luar dari desa. Sehingga sudah selayaknya pemerintah memperhatikan kami yang ada di pedalaman ini," jelasnya.
BACA JUGA:Jaga Kamtibmas, Pelaku Balap Liar akan Ditindak
Diketahui, bahwa tak ada akses lain masyarakat Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utara selain melewati jalan milik eks PT BIL tersebut. Karena jembatan gantung dari Batu Ampar menuju Sekalak sudah hanyut diterjang banjir sejak beberapa tahun silam.
“Kami hanya ingin akses jalan kami membaik dari saat ini. Agar hasil perkebunan kami bisa lancar dan berharga di pasaran,” sampai Kades. (Jefrianto)