"Pemerintah perlu memastikan bahwa peningkatan jumlah uang ini tidak berdampak negatif pada stabilitas harga," pungkasnya.
Targetkan 2 Juta Transaksi Digital
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menargetkan lebih dari 2 juta transaksi keuangan digital pada tahun 2024 ini. Sebab transaksi keuangan digital telah menjadi tren baru yang mendominasi aktivitas ekonomi masyarakat saat ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Bengkulu telah mengalami perkembangan signifikan dalam penerapan transaksi digital di berbagai sektor ekonomi. Perkembangan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar bagi perekonomian daerah dan masyarakatnya.
"Penerapan transaksi digital terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir di Bengkulu, kami berharap pada tahun ini bisa tembus lebih dari 2 juta transaksi," kata Darjana, Selasa 26 Maret 2024.
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Bengkulu semakin aktif dalam menggunakan transaksi digital sebagai metode pembayaran. Penggunaan aplikasi pembayaran digital seperti e-wallet dan mobile banking telah meningkat secara signifikan. Bahkan berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, penggunaan uang elektronik di Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 lalu mencapai 224.930 orang dengan volume transaksi mencapai 2,5 juta.
"Hal itu menunjukkan kalau transaksi digital tidak hanya memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran, tetapi juga membantu mempercepat transaksi dan mengurangi penggunaan uang tunai," ujar Darjana.
Menurutnya, salah satu sektor yang diuntungkan dari perkembangan transaksi digital adalah sektor perdagangan online. Dengan adanya transaksi online, pelaku usaha lokal dapat memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke tingkat nasional maupun internasional.
"Ini memberikan peluang yang besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk tumbuh dan bersaing secara lebih efektif," tuturnya.
Salah satu pelaku UMKM di Kota Bengkulu, Heri Supandi menyambut, positif tren transaksi digital ini. Mereka menyadari pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam memperluas peluang usaha mereka.
"Dengan menggunakan platform transaksi digital, saya dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial dan meningkatkan pendapatan usaha saya secara signifikan," tutur Heri.
Namun, dalam menghadapi perkembangan ini, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah aksesibilitas infrastruktur digital di daerah pedesaan. Meskipun di kota-kota besar akses internet sudah cukup baik, daerah pedesaan masih menghadapi kendala dalam akses internet yang lancar.
"Pemerintah perlu berperan aktif dalam memastikan bahwa seluruh wilayah di Bengkulu dapat menikmati manfaat transaksi digital ini," tutup Heri.