Ia juga menyampaikan, aksi bela Palestina ini dilakukan, karna merasa keterpanggilan sebagai sesama muslim dan berpegangan pada pancasila mengecam tindakan agresi militer Israel yang semena-mena terhadap suatu bangsa. Yang mana telah banyak menelan korban jiwa yang tidak berdosa, anak-anak, wanita bahkan menggempur rumah sakit-rumah sakit.
"Ini bentuk kepedulian, rasa empati sekaligus juga menanamkan pada anak-anak bahwa siapapun orangnya dan sebesar apapun negaranya, apabila melakukan hal tidak berperikemanusiaan, maka seluruh dunia akan mengecam serta menyerukan kemerdekaan Palestina," paparnya.
Ia menyebutkan, pihaknya telah mempersiapkan aksi ini kurang lebih satu pekan sebelumnya dengan melibatkan seluruh masyarakat sekolah. Mulai dari seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, seluruh wali murid dan para dewan guru.
"Di aksi ini, anak-anak, civitas akademik, ustad dan ustazah SDIT Iqra 1 bukan hanya mengatakan peduli dengan Palestina, namun dibuktikan bahwa Palestina ada di hati, Palestina ada diucapan dan Palestina ada diperbuatan, dengan pengorbanan yang saat ini berupa harta," katanya.
Sementara itu, ustad Adi Sucipto menyebutkan, peperangan di tanah Palestina sejak Agresi militer 7 Oktober lalu telah banyak menelan korban. Baik dari kalangan anak-anak yang yang semestinya mendapat pendidikan justru hidup dalam teror. Bahkan, Adi Sucipto menggambarkan peperangan di Palestina dihadapan para pelajar adalah sebuah perkelahian yang dilakukan seseorang kepada orang yang tidak bersalah.
"Kalau ada teman antum tidak bersalah, kemudian diganggu orang dan dipukul, apa yang antum lakukan," ucap Ustad Adi Sucipto.
Ustad Adi Sucipto mengajak seluruh peserta umat muslim untuk saling peduli dengan sesama terutama muslim di Palestina.
"Kita duduk disini tidak hanya sekedar prestasi saja, juga tapi peduli dengan sesama dan doakan agar Palestina merdeka," demikian terangnya.
Ia berharap, melalui aksi bela Palestina dapay menguatkan ikatan kaum muslim dunia serta dapat mengugah hati nurani para pemimpin dunia hingga bisa memberikan kemerdekaan Palestina.
Aksi ini berlangsung kurang lebih 90 menit, diakhiri dengan penggalangan dana, kemusian siswa/siswi masuk ke ruang kelas masing-masing.
Dalam kegiatan ini, berapa kali terjadi seruan menggema di ingkungan sekolah dengan lantang dan meneriakkan" Birruh, Biddam, Nafdika Yaa Aqshaa (Dengan nyawa, dengan darah, kami selalu akan membelaku ya Aqsha)," semangat ini seakan mengiringi pengorbanan jiwa, raga serta harta melawan penjajah israel.
Semangat para pelajar, yang juga diawasi dewan guru serta petinggi dari yayasan Alfida pun menyambut seruan itu," Palestina bebaskan-bebaskan..Allahuakbar.. (529)