Dengan sungkeman danbrutinitas saling mengasisihi dan memaafkan dapat menjadi sarana melatih kerendahan hati.
2. Wujud Terimakasih
Sungkeman selain wujud rasa terimakasih dari orang muda terhadap orang tua, menunjukkan kepatuhan dan penghormatan kepada yang lebih tua.
Momentum itu menunjukkan perwujudan terima kasih atas kelapangan hati dalam menerima permohonan yang diajukan.
3. Menjadi wujud penyesalan dan permohonan maaf
Sungkeman juga dapat diartikan sebagai perwujudan penyesalan atas segala kesalahan dan kekhilafan atas segala kesalahan sebagai manusia.
Momen sungkeman ini menjadi hal yang sakral dalam menebus segala kesalahan yang telah dilakukan.
4. Wujud Penyadaran Diri
Sungkeman dalam momen idul fitri menjadi wujud penyadaran diri terhadap mereka yang akan kekurangan yang ada dalam diri.
5. Memohon doa, restu dan ridho orang tua
Sungkeman menjadi ajang memohon doa restu serta ridho dari orang tua, dengan harapan pada hari-hari selanjutnya dapat memperoleh kebaikankesehatan,keselamatan baik hidup di dunia maupun diakhirat.
Itulah asal usul sungkeman atau tradisi halal bihalal saat idul fitri. Mari, jadikan momen lebaran sebagai hari paling spesialuntuk saling mengasihi dengan tanda bakti penghormatan kepada semua orang baik tua maupun muda. Mohon Maaf lahir dan Bathin. (**)