Ketua DPRD Mukomuko Imbau Waspada Ini

Jumat 19 Apr 2024 - 21:11 WIB
Reporter : budi hartono
Editor : Novriyanto

harianbengkuluekspress.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Mukomuko dianggap cukup mengkhawatirkan. Sehingga membuat DPRD Kabupaten Mukomuko meminta dan mengimbau agar semua pihak untuk lebih waspada. Sebab kasus DBD semakin bertambah. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko menyebutkan sejak awal Januari hingga saat ini (kemarin,red) jumlahnya mencapai 227 kasus.

”Melihat dan mengetahui data jumlah kasus DBD. Ini menunjukan penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini makin mengkhawatirkan. Apalagi ada yang meninggal dunia yang diduga terserang DBD,” kata Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko M Ali Saftaini SE. 

Ia meminta, semua pihak tidak boleh lengah dan terlena khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes). Sehingga untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan, agar korban tidak lagi bertambah. Dengan adanya upaya dan langkah seperti lebih memaksimalkan dalam menggerakan juru pemantau jentik (Jumantik) ke rumah-rumah warga untuk melakukan pencegahan seperti fogging dan lainnya. Tujuannya diharapkan mampu mencegah berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.

”Saya juga mengusulkan Pemkab Mukomuko tidak hanya menggerakkan jajaran Dinas Kesehatan, namun juga relawan dari berbagai organisasi sosial dan pihak lainnya ikut digerakkan mencegah serta menangani masalah kasus DBD ini,” katanya. 

Politisi Golkar tersebut juga mengimbau, agar masyarakat selalu waspada dan mengikuti imbauan pemerintah untuk mencegah serangan nyamuk DBD ini. Diantaranya  dengan membersihkan rumah baik di dalam maupun di luar serta membersihkan lingkungan sekitar.

”Jikalau ada yang mengalami gejala seperti DBD, segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat maupun langsung ke rumah sakit. Sehingga dapat segera ditangani oleh dokter dan tim medis,” pesan Ketua DPRD Mukomuko. 

BACA JUGA:Jaksa Minta Pemdes Transparansi Kelola Ini

BACA JUGA:Pegadaian Bantu Korban Banjir Lebong

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo SKM melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo SKM menyampaikan,  setiap laporan kasus dilakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi) yang dilakukan oleh Puskesmas sekaligus mencari kasus demam lainnya dengan melakukan pemeriksaan rapid tes DBD. Tujuannya untuk mendeteksi lebih awal, agar penanganan pasien lebih segera dilakukan supaya tidak ada keterlambatan pertolongan sekaligus meminimalisir angka kematian akibat DBD. Kemudian jajarannya kata Ruli, mengupayakan kepada masyarakat untuk PSN 3 M plus yakni menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya, menutup dan mengubur benda-benda yang tidak digunakan. Karena tindakan pencegahan DBD yang paling efektif adalah PSN. Sementara itu, hasil dari PE Puskesmas menjadi bahan analisis, apakah ada penambahan kasus di radius 100 meter ditemukan penderita kalau ada kasus yang sama dianggap ada penularan dalam radius tersebut maka dilakukan fogging untuk memutuskan rantai penularan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menghimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap perubahan musim di Indonesia melalui surat edaran dari Kemenkes dan telah disampaikan ke seluruh Puskesmas.

“Kami tegaskan dan mengupayakan kepada masyarakat untuk PSN 3 M plus, karena tindakan pencegahan DBD yang paling efektif adalah PSN,” ujarnya. (PRW/DPRD/budi)

 

Kategori :