harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah (Benteng) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Benteng terus meningkatkan upaya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sebagai langkah preventif untuk mencegah penyakit diare. Sebab pada tahun 2023 lalu, ada 700 orang terserang penyakit tersebut.
Plt Kepala Dinkes Benteng, Ns Gusti Miniarti SKep MH mengungkapkan, kasus diare telah merata di seluruh wilayah Kabupaten Benteng dan tidak terbatas pada kelompok umur tertentu. Hal itu disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan.
"Kami melihat bahwa kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan menjadi faktor utama penyebaran penyakit ini," ujar Gusti, Senin 22 April 2024.
Gusti menambahkan, penyakit diare dapat sembuh sendiri dan berlangsung hingga 14 hari. Namun jika tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal.
"Kami mengingatkan bahwa diare yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, bahkan kerusakan ginjal," tambahnya.
Menurutnya, sebagai respons terhadap situasi ini, Pemkab Benteng telah memulai serangkaian program edukasi. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
"Kami berharap dengan terus mengingatkan dan memberikan edukasi, masyarakat akan lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. Ini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, khususnya diare," tuturnya.
BACA JUGA:Bawaslu Segera Rekrut Panwascam, Ini Syarat dan Waktunya
BACA JUGA:BPBD BU Gerak Capat Atasi Jalan Putus dan Irigasi Jebol , Ini Lokasinya
Selain itu, sambungnya, Pemkab Benteng berkomitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sebab kebersihan lingkungan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Kesehatan adalah pondasi yang kuat untuk aktivitas sehari-hari. Dengan lingkungan yang bersih dan masyarakat yang sehat, kita dapat bersama-sama membangun Benteng yang lebih sejahtera," pungkasnya.(rewa)