Danamon Imbau Masyarakat Bijak Gunakan Media Sosial untuk Cegah Penipuan Digital
IST/BE Bank Danamon mengimbau masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial--
Harianbengkuluekspress.id – Di era digital yang serba mudah dan serba cepat, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat, mulai dari sarana komunikasi, berbagi aktivitas sehari-hari, hingga promosi bisnis. Namun di balik manfaat tersebut, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) mengingatkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat membuka celah terjadinya kejahatan siber. Melalui kampanye edukasi #JanganKasihCelah, Danamon kembali mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak membagikan data pribadi sembarangan.
BACA JUGA:Menteri Haji dan Umrah: Tidak Ada Pungutan Biaya Tambahan dalam Pelunasan Biaya Haji 1447 H/2026 M
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini, Selasa 25 November 2025, Menguat 32 Poin Terhadap Dolar AS
Menurut Indonesia Digital Report 2025, terdapat sekitar 143 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia per Februari 2025. Beragam platform digunakan, mulai dari WhatsApp, Line, Facebook, dan LinkedIn, hingga Instagram, TikTok, dan YouTube. Tingginya aktivitas digital ini menuntut kewaspadaan dalam menjaga privasi dan kerahasiaan informasi pribadi.
Salah satu risiko terbesar adalah over sharing, yakni kebiasaan membagikan informasi pribadi secara berlebihan. Banyak pengguna tanpa sadar mengunggah data sensitif seperti nama lengkap, tanggal lahir, nomor identitas, hingga informasi perbankan seperti nomor kartu, kode OTP, dan kode keamanan CVV/CVC. Data tersebut rentan disalahgunakan untuk berbagai modus kejahatan, seperti transaksi ilegal dengan kartu, pembobolan akun digital banking, pengajuan pinjaman atas nama korban, hingga rekayasa sosial (social engineering) dengan berpura-pura menjadi pihak bank atau kerabat.
“Media sosial memudahkan masyarakat berkomunikasi dan berbagi informasi, namun jika tidak digunakan dengan bijak justru membuka peluang terjadinya kejahatan siber. Banyak masyarakat tanpa sadar membagikan data pribadi yang akhirnya dimanfaatkan pelaku untuk mengakses layanan perbankan korban. Melalui kampanye #JanganKasihCelah, kami mengimbau masyarakat untuk memahami informasi apa yang boleh dan tidak boleh dibagikan, serta selalu menjaga kerahasiaan data pribadi,” ujar Enriko Sutarto, Consumer Lending Business Head Danamon.
Danamon menekankan pentingnya tindakan preventif. Masyarakat diminta selalu memeriksa ulang konten sebelum diunggah, memastikan tidak ada informasi pribadi yang terungkap, khususnya yang terkait perbankan. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghormati privasi orang lain dengan tidak menyebarkan data pribadi tanpa izin.
Bagi nasabah yang terlanjur membagikan informasi sensitif di media sosial, Danamon menyarankan segera melakukan langkah pengamanan, seperti mengganti password dan PIN, serta melakukan pemblokiran sementara kartu melalui aplikasi D-Bank PRO. Pemblokiran permanen dapat dilakukan dengan menghubungi layanan Hello Danamon di 1-500-090 (dalam negeri) atau +62-21-23546100 (luar negeri).
Untuk informasi resmi, nasabah dapat mengakses kanal komunikasi Danamon berikut:
- WhatsApp: Danamon Chat 0858-1-1-500-090 (terverifikasi centang hijau)
- Facebook: Bank Danamon
- X: @danamon (centang kuning) dan @hellodanamon
- Instagram: @mydanamon (centang biru) dan @lifeasdanamoners
- YouTube: Bank Danamon
- LinkedIn: PT Bank Danamon Indonesia Tbk
- TikTok: @bankdanamon
“Kesadaran dan kewaspadaan adalah kunci. Dengan memahami risiko dan mengambil langkah pencegahan, masyarakat dapat menikmati manfaat media sosial tanpa harus khawatir menjadi korban penipuan digital. Jadikan #JanganKasihCelah sebagai pengingat untuk selalu bijak dalam beraktivitas di dunia maya,” tambah Enriko.
Informasi lebih lengkap mengenai modus penipuan dan cara menghindarinya dapat diakses melalui situs resmi Danamon di bdi.co.id/jangankasihcelah.(**)
- Tag
- Share
-
-
