Turunkan Stunting, Gandeng NGO, Ini Langkah Pemprov Bengkulu Turunkan Stunting

IST/BE Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Dr H Rosjonsyah saat hadir dalam workshop inovasi penurunan stunting berbasi tata kelola kawasan hutan yang inklusif dan berkelanjutan, di Two K Azana Style Hotel Bengkulu, Senin 6 Mei 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Kasus stunting masih menjadi ancaman serius di Bengkulu. Sampai saat ini, masalah kesehatan tumbuh kembang anak itu belum mampu dituntaskan. Meskipun Provinsi Bengkulu pada 2024 ini telah menargetkan penurunan stunting  sampai 13,5 persen. Sementara berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, angka stunting di Provinsi Bengkulu mencapai 19,8 persen. Butuh penurunan stunting sampai 7,25 persen.

Hasil pemutakhiran pendataan keluarga (PPK-2023), sebanyak 97 ribu lebih keluarga di Provinsi Bengkulu berisiko mengalami stunting.  Untuk menangani masalah serius stunting itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menggandeng Non Governmental Organization (NGO) lingkungan.

Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Dr H Rosjonsyah sekaligus Ketua Tim Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu mengatakan, langkah menendang NGO Akar Global Inisiatif menjadi penting. Karena, NGO juga memiliki cara sendiri, dalam penurunan stunting berbasis pengelolaan perhutanan sosial.

"Upaya penurunan stunting ini, tidak bisa dilakukan sendiri pemerintah. Tapi harus melibatkan semua pihak. Termasuk NGO, karena mereka juga punya inovasi sendiri," terang Rosjonsyah, saat hadir dalam workshop inovasi penurunan stunting berbasi  tata kelola kawasan hutan yang inklusif dan berkelanjutan, di Two K Azana Style Hotel Bengkulu, Senin 6 Mei 2024.

BACA JUGA:Atasi Nyeri Saat Menstruasi, Ini 7 Manfaat Udang Untuk Kesehatan

BACA JUGA:Rahasia Agar Awet Muda, Lakukan 4 Hal Ini

Dijelaskannya, penurunan stunting melalui inovasi NGO itu banyak hal bisa dilakukan. Seperti, mengelola lahan kosong menjadi produktif.

"Lahan kosong bisa diberdayakan," tuturnya.

Rosjonsyah mengatakan, Bengkulu masih dihadapkan pada masalah gizi yang serius. Tentu berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia.

"Kita masih dihadapkan dengan masalah gizi yang berakibat serius terhadap kualitas sumber daya manusia," terang Rosjonsyah.

BACA JUGA:Jemaah Haji Perlu Tahu, Ini Daftar Perlengkapan Yang Harus Dibawa ke Tanah Suci

Rosjonsyah menekankan pentingnya strategi tepat sasaran dalam upaya percepatan penurunan stunting di Bengkulu.

"Oleh karena itu, dalam upaya percepatan penurunan stunting, strategi yang dilakukan haruslah tepat sasaran," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari SH MH mengatakan, kerja sama dengan NGO lingkungan itu penting untuk upaya penurunan stunting. Karena NGO juga memiliki program yang selaras dengan upaya penurunan stunting.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan