5 Calon Magang ke Jepang Gugur, Ini Penyebabnya

Kabid Ketenagakerjaan Disnakertrans Lebong, Riko Tandean MAp --

harianbengkuluekspress.id – Lantaran tidak memenuhi nilai standar penilaian, sebanyak 5 orang peserta calon magang ke Jepang asal Kabupaten Lebong yang mengikuti tahapan seleksi  dipastikan gugur untuk melanjutkan tahapan seleksi selanjutnya. Dengan demikian setidaknya sejak 2 tahun terakhir tidak ada masyarakat Lebong yang bisa tembus ke Jepang.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebong, Fackhrurrozi SSos MSi melalui Kabid Ketenagakerjaan, Riko Tandean MAp membenarkan bahwa pada tahap seleksi administrasi, sebanyak 5 orang warga Lebong berhasil lolos dan mengikuti tes selanjutnya yaitu tes matematika.

“Akan tetapi pada tes matematika, peserta dari kita belum ada yang memenuhi standar sehingga semuanya gugur,” sampainya, Rabu 29 Mei 2024.

Lanjut Riko, tidak dipungkiri bahwa tahun sebelumnya calon dari Kabupaten Lebong juga tidak ada yang lolos karena gugur di seleksi tes tahap ke-2. Padahal di tahun 2024 ini, kuota yang diterima tidak dibatasi atau dengan kata lain berapapun peserta yang dinyatakan lolos maka dipastikan akan diberangkatkan ke Jepang.

“Karena tidak lolos tahun ini,, kita tunggu tahun depan,” ucapnya.

Masih kata Riko, program magang ke Jepang merupakan program tahunan dari pemerintah untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang bisa lolos magang atau bekerja di Jepang.

“Sebenarnya ini potensi untuk masyarakat,” jelasnya.

BACA JUGA:Pemprov Raih Predikat WTP, Begini Kata DPRD Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Raih Predikat WTP, Ini Rekomendasi BPK RI

Apalagi ucap Riko, poeserta yang lolos magang ke Jepang akan mendapatkan kontrak kerja selama 3 tahun dan nantinya setelah kontrak habis dan kembali ke negara asal akan kembali diberikan uang saku sebagai modal usaha.

“Gaji setiap bulan selama kontrak besar dan ketika pulang kembali diberi modal usaha,” ujarnya.

Riko meminta, kepada masyarakat Lebong yang jika memang ingin bekerja di Jepang, mendaftar bukan hanya sekedar mendaftar. Karena dilihat selama ini masyarakat yang mendaftar tidak ada persiapan.

“Siapkan diri baik itu mengikuti kursus atau pelatihan-pelatihan, termasuk kursus bahasa Jepang,” pintanya.

Masih kata Riko, seperti peserta-peserta dari daerah lain yang memang memiliki niat magang ke Jepang, mereka mengikuti kursus matematika, mempersiapkan kesehatan jasmani dengan baik, belajar bahasa Jepang serta persiapan lainnya.

Tag
Share