Masjidil Haram Padat Ancam Keselamatan Jemaah Haji, Kemenag Imbau Jemaah Salat di Hotel
Menjelang puncak haji, kondisi Masjidil Haram semakin dipadati jemaah. -Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Menjelang puncak ibadah haji tahun 2024, kondisi Masjidil Haram jadi lautan manusia. Jika jemaah dipaksakan untuk salat ke masjid tersebut, maka dapat membahayakan keselamatan. Terutama jemaah yang sudah berumur lanjut.
Untuk itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI meminta jemaah untuk melaksanakan salat di hotel atau musala terdekat, karena kondisi di Masjidil Haram padat dan jemaah harus menjaga kondisi fisik maupun kesehatan masing-masing.
"Jaga kondisi kesehatan ini tidak lain untuk persiapan menuju Armuzna nanti. Mudah-mudahan jemaah calon haji dari Provinsi Bengkulu semuanya dalam keadaan sehat semua dan siap untuk melaksanakan puncak ibadah haji," ungkap Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Muhammad Abdu, Sabtu, 8 Juni 2024.
Dia menyebutkan, untuk jadwal para jemaah haji akan berangkat menuju Armuzna diperikiran sekitar tanggal 13-14 Juni. Jemaah langsung menggunakan kain Ihram dan mengambil Miqat di hotel.
BACA JUGA: Waspada Modus Baru Begal Motor, Beraksi di Pantai Panjang Bengkulu
BACA JUGA: Kerugian Negara Bertambah Jadi Segini, Dugaan Korupsi DD di Lebong Belum Ada Tersangka
"Sama seperti tahun lalu, Kemenag RI juga telah mendirikan sejumlah pos-pos khusus. Baik kesehatan maupun juga pengamanan di Arafah, Muzdalifah dan Mina serta dibentuk petugas satuan operasional (Satops)," tuturnya.
M Abdu menjelaskan, petugas ini akan membantu pengendalian pergerakan para jemaah haji, serta membantu pelaksanaan rukun haji. Mulai dari wukuf di Arafah, Mabit atau menginap di Muzdalifah dan Mina serta saat melaksanakan Tawaf Ifadah.
"Yang jelas, setiap kesehatan CJH akan terus dilakukan pemantauan setiap saatnya agar para jemaah bisa terus ikut dalam rangkaian puncak ibadah haji ini tentunya," tandasnya.
Untuk menjaga kesehatan jemaah, petugas kesehatan secara intensif memeriksa kesehatan jemaah. Pemeriksaan itu dilakukan di hotel dan jemaah dikumpulkan di satu titik.
Dalam pemeriksaan ini, petugas mengecek tensi darah dari jemaah, serta kondisi penyakit bawaan dari masing-masing jemaah sehingga hal itu bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada puncak pelaksanaan haji nantinya.
Untuk diketahui, pada tahun 2024 ini, jumlah kuota jemaah haji Provinsi Bengkulu sebanyak 1.702 orang, yang terdiri dari 1.636 kuota normal dan 66 kuota tambahan. Jemaah haji yang berangkat di tahun ini dibagi menjadi 5 kloter Bengkulu atau 7 kloter di Padang (PDG). (529)