Dikeroyok 3 Orang, Seorang Remaja di Rejang Lebong Meninggal, 1 Pelaku Dibekuk, Begini Kejadiannya

Reporter: Ary |

Editor: Asrianto |

Selasa , 18 Jun 2024 - 11:17

Dikeroyok 3 Orang, Seorang Remaja di Rejang Lebong Meninggal, 1 Pelaku Dibekuk, Begini Kejadiannya-ARY/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Seorang remaja di Kabupaten Rejang Lebong berinisial MK (20) warga Desa Tanjung Gelang Kecamatan Kota Padang dikeroyok oleh tiga orang.

Dalam kasus pengeroyokan yang terjadi pada Minggu 16 Juni 2024 malam sekitar pukul 20.00 WIB di Desa Tanjung Gelang tersebut, korban meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk dibagian pinggang sebelah kanan.

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinas Simanjuntak menjelaskan tiga pelaku pengeroyokan juga merupakan warga Desa Tanjung Gelang yaitu NA (25), AL (19) dan AW (21).

Kejadian bermula saat ketiga pelaku tengah duduk disalah satu warung di dekat Masjid Desa Tanjung Gelang. Kemudian para pelaku melihat korban tengah cekcok mulut dengan seseorang.

Melihat korban cekcok dengan seseorang tersebut, kemudian para pelaku menghampiri korban untuk menanyakan prihal yang menyebabkan keduanya cekcok mulut.

Bukannya jawaban yang didapat para pelaku, justru korban memukul terduga pelaku sebanyak 2 kali.

"Saat itu pelaku emosi kepada korban dan langsung membalas dengan mencabut pisau dari pinggangnya dan langsung menusuk korban," terang Kasi Humas.

Setelah itu, para pelaku langsung kabur meninggalkan korban menggunakan sepeda motor. Sedangkan korban dibantu warga untuk mendapat pertolongan medis.

Hanya saja dalam perjalanan ke Puskesmas Kota Padang korban meninggal dunia.

"Petugas dari Polsek Kota Padang yang mendapat informasi tersebut langsung ke TKP, namun para pelaku sudah kabur," ungkap Kasi Humas.

dikeroyok 3 orang, seorang remaja di rejang lebong meninggal, 1 pelaku dibekuk, begini kejadiannya                            harianbengkuluekspress.id- seorang remaja di kabupaten rejang lebong berinisial mk (20) warga desa tanjung gelang kecamatan kota padang dikeroyok oleh tiga orang.
dalam kasus pengeroyokan yang terjadi pada minggu 16 juni 2024 malam sekitar pukul 20.00 wib di desa tanjung gelang tersebut, korban meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk dibagian pinggang sebelah kanan.
kasi humas polres rejang lebong, akp sinas simanjuntak menjelaskan tiga pelaku pengeroyokan juga merupakan warga desa tanjung gelang yaitu na (25), al (19) dan aw (21).
kejadian bermula saat ketiga pelaku tengah duduk disalah satu warung di dekat masjid desa tanjung gelang. kemudian para pelaku melihat korban tengah cekcok mulut dengan seseorang.
baca juga:kur bni rp 250 juta, bunga 6 persen pertahun, tenor hingga 5 tahun, ini besaran angsurannya perbulan
baca juga:rekrutmen cpns 2024 segera dibuka, ini syarat yang harus dipenuhi pelamar
melihat korban cekcok dengan seseorang tersebut, kemudian para pelaku menghampiri korban untuk menanyakan prihal yang menyebabkan keduanya cekcok mulut.
bukannya jawaban yang didapat para pelaku, justru korban memukul terduga pelaku sebanyak 2 kali.
"saat itu pelaku emosi kepada korban dan langsung membalas dengan mencabut pisau dari pinggangnya dan langsung menusuk korban," terang kasi humas.
setelah itu, para pelaku langsung kabur meninggalkan korban menggunakan sepeda motor. sedangkan korban dibantu warga untuk mendapat pertolongan medis.
hanya saja dalam perjalanan ke puskesmas kota padang korban meninggal dunia.
"petugas dari polsek kota padang yang mendapat informasi tersebut langsung ke tkp, namun para pelaku sudah kabur," ungkap kasi humas.
baca juga:terbaru, pns dan pppk masuk kerja bukan jam 07:00 atau 08:00, tapi jam segini, jangan lupa!
baca juga:pilkada mukomuko 2024, kpu luncurkan maskot si memilih, ini maknanya
setelah dilakukan pengembangan, kemudian petugas mengetahui keberadaan salah satu pelaku yaitu na di rumah kerabatnya di kelurahan karang anyar kecamatan curup timur pada senin 17 juni 2024 sore.
saat itu juga pihak kepolisian langsung mengamankan salah satu pelaku penusukan tersebut.
"untuk dua pelaku lainnya saat ini masih dalam pengejaran petugas," demikian kasi humas.(ary)