Perubahan Suhu di Bengkulu Ancam Kesehatan, Terutama Rentan Penyakit Ini
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Moh Redhwan Arif SSos-Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Dalam beberapa hari terakhir, Provinsi Bengkulu mengalami perubahan cuaca yang cukup drastis. Suhu udara yang awalnya panas tiba-tiba beralih menjadi dingin.
Hal ini membuat banyak orang rentan jatuh sakit. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, dan mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Moh Redhwan Arif SSos, menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan di tengah perubahan cuaca ekstrem. Sebab, perubahan suhu yang mendadak dapat melemahkan daya tahan tubuh.
"Kami minta masyarakat harus lebih waspada dan menjaga kebugaran dengan berolahraga agar daya tahan tubuh terjaga," kata Redhwan, Sabtu, 22 Juni 2024.
Untuk menjaga kesehatan, Redhwan menekankan pentingnya berolahraga secara rutin. Menurutnya, olahraga tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga memperkuat sistem imun.
BACA JUGA:Petani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan, Ini Imbauan Bupati Rejang Lebong
BACA JUGA:Tersangka 45 Ton Batu Hias Ilegal di Bengkulu Hanya 1 Orang, Begini Pengakuan Polisi
"Dengan berolahraga, tubuh tetap fit dan lebih tahan terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu," tambahnya.
Selain olahraga, Dinas Kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan pola makan yang sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang sangat penting untuk mendukung daya tahan tubuh.
"Kita harus memastikan asupan vitamin dan mineral tercukupi agar tubuh kita bisa melawan berbagai penyakit," jelas Redhwan.
Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu juga menyarankan agar masyarakat cukup istirahat dan menghindari stres.
Kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh.
"Istirahat yang cukup dan manajemen stres yang baik juga merupakan bagian dari upaya menjaga kesehatan di tengah perubahan cuaca," katanya.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap gejala penyakit yang mungkin muncul akibat perubahan cuaca.