DLH Merugi Kelola Sampah Tabut, Ini Pernyataan Kepala DLH Kota Bengkulu

Kepala DLH Kota Bengkulu, Riduan. --

Harianbengkuluekspress.id - Menjelang festival tabut pada 6 Juli 2024. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu mulai bersiap bekerja ekstra dalam mengelola sampah Tabut. Meski pihak pengelola dikenakan retribusi 1,7 juta per hari, namun DLH mengaku tetap merugi karena menambah biaya operasional dan penyusutan armada. 

"Sebenarnya tidak ada untungnya pemerintah kota, maka itu tidak harus kerja sama dengan kita. Istilahnya PAD yang kita buat ini bukannya balik modal, cuma kita memperhitungkan BBM saja, sedangkan biaya penyusutan mobil, biaya gaji karyawan tidak diperhitungkan dengan angka retribusi itu," ujar Kepala DLH Kota Bengkulu, Riduan kepada BE, Minggu, 30 Juni 2024. 

Ia menjelaskan, pengakutan sampah yang dilakukan ini bukan hitungan bisnis yang mencari untung. Melainkan hanya pelayanan sosial dari pemerintah. Jika dibandingkan dengan biaya operasional tentu sangat besar, apalagi mengangkut sampah event tabut yang notabene acara besar. 

"Kita hitung saja 6 truk 1 hari angkut sampahnya, dan selama itu mesin hidup terus. Belum lagi jarak tempuh cukup jauh," bebernya. 

BACA JUGA:Jangan Ada Biaya Daftar Ulang PPDB

BACA JUGA:Makanan Kedaluwarsa, Lapor Disperdagrin, Ini Pesan Kabid pengembangan Perdagangan Disperdagrin Kota Bengkulu,

Dengan demikian, pihaknya berharap agar pengelola tabut dapat memahami kendala yang dialami DLH tersebut. Dan jika tetap memakai jasa DLH harus mengikuti aturan berlaku. 

Disampaikan Riduan, hasil evaluasi festival tahun 2023 lalu banyak hal yang terjadi diluar batasan. Salah satunya, pengelola tabut tidak langsung membongkar tenda pedagang pasca berakhirnya festival tabut. Sehingga, pedagang itu masih berjualan hingga H+5. Sedangkan batas waktu pengankutan sampah paling lama H+2. Dengan molornya 3 hari tersebut menghasilkan sampah yang membuat DLH harus kembali turun melakuan pembersihan. 

"Kita sudah tidak ada untung, kadang-kadang mereka juga tidak mematuhinya. inilah yang harus kita perhatikan," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan