Angka Stunting di Mukomuko Masih Tinggi, Ditargetkan Turun jadi Segini

Wabup Mukomuko, Wasri membuka rembuk stunting di Kabupaten Mukomuko, Rabu, 10 Juli 2024. -Istimewa/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id  – Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus berupaya untuk menurunkan angka stunting. Tahun 2024 ini, target penurunan stunting menjadi 14 persen. 

Rabu, 10 Juli 2024 digelar rembuk stunting yang dipimpin Wakil Bupati Mukomuko sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Wasri, yang dihadiri Kepala OPD dan pihak-pihak terkait lainnya. 

“Angka stunting di tahun 2023 lalu masih tinggi di angka 23 persen,” kata Wabup. 

Untuk mencapai target program nasional ini butuh kerjasama dan peran seluruh pihak hingga tingkat desa/kelurahan. Berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk penurunan stunting diantaranya mulai dari pasangan pengantin baru, ibu hamil, balita dan anak-anak. Termasuk juga dengan

penyiapan anggaran. 

BACA JUGA:120 Kades Segera Dikukuhkan, Ini Keterangan Bupati Rejang Lebong

BACA JUGA:Puskesmas di Mukomuko Ragu Jalankan Program Makanan Tambahan, Ini Penyebabnya

Ada delapan langkah yang dilakukan untuk penurunan stunting, salah satunya kegiatan rembuk stunting. Menurutnya ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan pemda untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara terintegrasi antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat, serta untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah terhadap upaya percepatan penurunan stunting.

Wabup juga menyebutkan locus stunting di daerah ini yakni Desa Talang

Sepakat, Lalang Luas, Air Berau, Lubuk Cabau, Talang Petai, Sinar Jaya, Sido

Makmur, Marga Mukti, Sungai Rengas, Pondok Panjang, Tarutung, Lubuk Sanai II, Nelan Indah, Manjuto Jaya, Makmur Jaya,T eras Terunjam dan Desa Bumi Mulya. 

“Belasan desa tersebar di sejumlah kecamatan ini locus stunting di daerah ini. Dengan persentase prevalensi stunting bervariasi mulai dari 9,16 persen persen hingga ada desa yang prevalensinya mencapai 22 persen,” katanya.

“Kita berharap di tahun ini Kabupaten Mukomuko bisa mencapai target tersebut. Dan di tahun depan angka stunting yang masih ada dapat terselesaikan atau zero stunting di akhir tahun 2025,” harapnya.(900)

Tag
Share