Tekan Pengangguran Lewat BUMDes, Ini Usaha yang Bisa Digarap

Kepala Dinas PMD Bengkulu, Siswanto SSos MSi menawarkan solusi terkait pengangguran di desa.-Istimewa/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Bengkulu terus berupaya keras untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. 

Salah satunya dengan mendongkrak sejumlah unit usaha yang berada di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kepala Dinas PMD Bengkulu, Siswanto SSos MSi mengungkapkan, strategi utama dalam penanggulangan kemiskinan adalah melalui pengurangan pengeluaran masyarakat serta peningkatan pendapatan mereka. 

"Kita perlu pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi kemiskinan, salah satunya dengan cara mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa,” ujar Siswanto, Sabtu, 13 Juli 2024.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi DD dan ADD Lebong: Calon Tersangka 2 Orang

BACA JUGA:Harga Karet Rp 10 Ribu Per Kg, untuk Karet Kualitas Ini di Bengkulu Tengah

Menurutnya, salah satu inisiatif yang diambil oleh desa untuk mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan yakni dengan mendorong pembukaan unit usaha pertashop di desa-desa. 

Pertashop, sebagai unit usaha yang bergerak di bidang distribusi bahan bakar, diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa.

"Dengan adanya pertashop, akses masyarakat terhadap bahan bakar menjadi lebih mudah dan harga juga lebih terjangkau,” tambah Siswanto.

BUMDes yang bergerak di bidang pertashop tidak hanya menyediakan bahan bakar untuk masyarakat, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga desa. 

Dengan begitu, roda perekonomian desa diharapkan bisa berputar lebih cepat dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

"Jadi, peran BUMDes tidak hanya menyediakan bahan bakar saja tapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan pada akhirnya roda ekonomi akan bergerak dan kesejahteraan masyarakat meningkat," tambah Siswanto.

Selain itu, usaha pertashop ini juga dapat menekan biaya transportasi masyarakat desa yang sebelumnya harus pergi ke kota untuk mendapatkan bahan bakar.

"Biaya transportasi yang berkurang secara langsung meningkatkan pendapatan yang dapat disimpan atau digunakan untuk kebutuhan lain,” jelasnya.

Tag
Share