Beras Mahal Picu Inflasi Tinggi, Simak Data BPS Berikut

DOK/BE - Harga beras di Bengkulu melambung sehingga menyumbang inflasi. --

BENGKULU, BE - Pemerintah di Provinsi Bengkulu diminta untuk menjaga stabilitas harga beras. Sebab, berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu hingga Oktober 2023, andil inflasi dari komoditas beras mencapai 0,65 persen (yoy).

Menurut Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, andil inflasi yang berasal dari kenaikan harga beras jauh melampaui kontribusi komoditas lainnya. Bahkan andil inflasi beras lebih tinggi dibandingkan cabai.

"Beras memberikan andil inflasi sebesar 0,65 persen, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan cabai merah yang hanya mencapai -0,30 persen," ungkap Win, Sabtu (11/10).

Tingginya inflasi tinggi dari beras memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah daerah di Bengkulu harus menjaga pasokan beras agar harga tetap terjangkau oleh konsumen.

"Kami berharap Pemda di Bengkulu bisa terus menjaga harga beras agar tetap stabil dan terkendali, agar kesejahteraan masyarakat tidak terlalu terancam," tuturnya.

Win mengaku, Pemerintah Daerah di Bengkulu bisa berkoordinasi dengan pelaku usaha di sektor pertanian untuk meningkatkan produksi beras secara berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat memberikan tekanan positif terhadap harga beras, sehingga masyarakat dapat tetap memenuhi kebutuhan pangan mereka tanpa beban ekonomi yang berlebih.

"Kami berharap pemerintah daerah bisa berkoordinasi dengan pelaku usaha di sektor pertanian untuk meningkatkan produksi beras secara berkelanjutan agar inflasi dari komoditas beras bisa terkendali," tuturnya.

Guna mengantisipasi dampak kenaikan harga beras terhadap inflasi, Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri SSos MKes mengatakan, pihaknya rutin menggelar pertemuan bersama para pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas harga beras dan mengurangi tekanan inflasi di Bengkulu.

"Kami sudah berkoordinasi dengan banyak pihak mulai dari TPID hingga distributor dan petani, itu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras dan mengurangi tekanan inflasi di Bengkulu," ujar Isnan.

Selain itu, dalam upaya menjaga pasokan beras, Pemerintah Daerah Bengkulu juga telah bekerjasama dengan Bulog dan mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas dan memanfaatkan teknologi pertanian modern. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan beras di pasaran dan meredakan tekanan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga beras.

"Kerjasama antara pemerintah, Bulog, pelaku usaha, dan petani sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. Dengan upaya bersama, diharapkan kita dapat menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan masyarakat dapat tetap merasakan kesejahteraan dalam menghadapi gejolak harga beras," pungkasnya.

 

110 Ha Gagal Panen 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan