MBKM Berbasis Riset, Dikti Kemenag dan BRIN Teken Jalin Kerjasama
Diktis Kemenag dan BRIN jalin kerjasama MBKM Berbasis riset-istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Dalam rangka memfasilitasi talenta peneliti terbaik dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui program Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM).
MBKM riset merupakan salah satu program unggulan Diktis di Tahun Akademik 2024/2025. Yang bertujuan untuk mengembangkan talenta penerliti-peneliti muda.
Program MBKM diproyeksikan dapat dilaksanakan secara massif pada Batch-2, Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025. Mahasiswa PTKI peserta program MBKM Berbasis Riset di BRIN ini akan berkesempatan memperoleh berbagai program pendampingan jangka panjang.
Kerjasama MBKM bersama BRIN akan diikuti 58 PTKIN, program ini akan berlangsung hingga November 2024.
"Program Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM), kita berkolaborasi dengan BRIN. Ini sangat penting guna memberikan akses kepada mahasiswa kita untuk mengikuti program-program penelitian yang disediakan oleh BRIN" ungkap Kasubdit Pengembangan Akademik Diktis Imam Bukhori.
kolaborasi ini dapat dijadikan sebagai proses pemupukan talenta mahasiswa kita, dengan harapan kedepannya akan jadi peneliti unggulan sesuai dengan bidang penelitian yang diikuti saat MBKM ini.
BACA JUGA:Prediksi BMKG, Daerah yang Alami Kekeringan Meteorologis Akhir Juli 2024, Berikut Daftarnya
Imam Bukhori berharap para pimpinan PTKI dapat mengoptimalkan peluang ini dengan baik agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar bermakna di luar kampus.
Disisi lain, Direktur Manajemen Talenta BRIN, Arthur Ario Lelono program MBKM sebagai pintu masuk bagi mahasiswa untuk mengakses program-program lain dari BRIN.
" Jika mahasiswa mampu melalui program ini dengan baik dan oleh mentor dalam kelompok risetnya dianggap potensial, maka semester berikutnya mahasiswa tersebut dapat diusulkan sebagai Research Assisstent (asisten peneliti) yang digaji oleh BRIN," ungkapnya.
Untuk mengikuti program ini, perguruan tinggi harus terlebih dahulu memiliki dokumen PKS MBKM dengan BRIN. Jika tidak, maka mahasiswanya tidak akan dapat mendaftar di sistem yang disediakan BRIN.
Ada dua model kerjasama, yaitu Kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi yang pengajuannya melalui bagian Sumberdaya Manusia BRIN, dan Kerjasama MBKM yang pengajuannya melalui Manajemen Talenta BRIN.
"Dan yang sedang kita diskusikan ini adalah Kerjasama MBKM. Jika kampus sudah memiliki dokumen Kerjasama MBKM ini, maka dapat mengakses seluruh program MBKM yang disediakan oleh BRIN, yakni MBKM Berbasis Riset dan MBKM Magang Praktik Kerja,".