Tragedi Berdarah Kembali Terjadi di BS, Kali Ini di Taman Merdeka, Begini Kejadiannya
Rekaman gambaran video di FB tentang tentang kejadian di Taman Merdeka pada Selasa 30 Juli 2024 malam. -Renald/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Belum sepekan pasca tragedi berdarah di Simpang Rukis dan di depan Kantor PUPR Bengkulu Selatan (BS). Masyarakat BS dihebohkan dengan beredarnya video kerkelahian di Facebook (FB.
Di video FB Kris Yanto Bangcik tersebut terlihat tentang perkelahian sejumlah remaja di Taman Merdeka pada Selasa 30 Juli 2024 malam.
Adapun tempat kejadian perkara (TKP) tersebut lebih tepat di depan Kantor DPRD BS. Dari rekaman video tersebut telihat lebih dari 10 orang pemuda terlibat baku hantam.
Dari kejadian tersebut dikabarkan 1 orang remaja terkena sabetan senjata sajam (Sajam) di lengan kiri dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan medis yang serius.
BACA JUGA:Wabup Kaur dan Bakal Maju pada Pilkada 2024, Herlian Muchri ST, Segini Harta Kekayaannya
BACA JUGA:Meningkatkan Literasi Kebencanaan Masjid, Kemenag Gandeng BRIN dan Most UNESCO
Selain menampilkan video berjudul Bengkulu Selatan Berdarah Lagi, di dalam video tersebut juga menampilkan waktu kejadian serta screenshoot seseorang pria yang tengah terbaring dengan lengan kiri terbalut perban dengan emotion menangis.
Namun saat ini, pihka Polsek Kota Manna Polres BS belum menyampaikan info resmi tentang kejadian tersebut. Namun pihaknya memastikan akan mendalami kejadian tersebut.
Sementara itu, salah seorang pemuda di BS, Rezan mengaku khawatir dengan peristiwa yang berdarah yang terjadi di BS akhir-akhir ini.
Ia juga berharap pihak penegak hukum dapat menindak tegas pelaku penganiayaan dan melakukan pengawasan lebih ketat untuk mencegah kejadian yang sama terulang.
BACA JUGA:Sepeda Motor Honda Vario Terbaru Resmi Meluncur, Spesifikasinya Keren, Segini Harganya
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Rabu 31 Juli 2024, Melemah Lagi Terhadap Dolar AS
"Belum lama ini ada 2 warga Desa Gelumbang pada Kamis 25 Juli 2024 subuh yang menjadi korban penganiayaan dan meninggal dunia. Lalu kejadian penikaman di depan Kantor PUPR, jujur kami khawatir kejadian tersebut takut terulang kembali," singkat nya. (Renald)