Pabrik Beli Karet Rp 22.300, Turun dari Bulan Lalu

JEFRYY/BE Karet di kalangan petani masih murah, sekalipun pabrik karet mengambil dengan harga tinggi.--

Harianbengkuluekspress.id - Harga karet di pabrik PTPN VII saat ini diangka Rp 22.300 per kg untuk karet kering. Hal ini disampaikan Humas PTPN VII, Songko. 

Dikatakannya, sebelumnya harga diakhir bulan Juli 2024, Rp 22.500 dan kini turun menjadi Rp 22.300 per kg, Kamis, 8 Agustus 2024.

Dilanjutkannya, untuk pabrik di PTPN VII tidak bisa masyarakat langsung menjual ke pabrik, melainkan melalui rekanan. Hal nya kualitas karet pastinya ada kualifikasi khusus dari pihak pabrik untuk menerima karet dari petani salah satunya kualitas bagus dan kering (kurang kadar air).

"Kini harga dipabrik Rp 22.300 per kg, memang mengalami penurunan Rp 200 per kg. Untuk menerima karet dari petani kami melalui rekanan," singkatnya.

BACA JUGA:Visi-Misi Bacalon Harus Sejalan RPJMD

BACA JUGA:5 Tsk Curanmor dan 2 Tsk Penganiayaan Diamankan

Sementara itu, harga getah karet di kalangan petani bawah saat ini hanya dihargai Rp 10 ribu/kg.  Saat ini untuk harga memang ada perbedaan dikalangan petani tergantung jenis karetnya, ada karet basah dan ada juga karet kering.

Sementara itu, salah seorang petani karet, Rinto kepada BE menerangkan untuk harga karet basah Rp 9 ribu - Rp 10 ribu per kg. Sedangkan yang kering dihargai Rp 11 ribu - Rp 12 ribu per kg. Disampaikan Rinto salah satu petani karet menyampaikan bahwa biasanya dirinya tidak pernah menjual karet kering, melainkan getah karet yang dijual hasil sadapan 3 hari dan satu Minggu. Kadar airnya masih tinggi. 

"Kalau saya hanya menjual karet hasil sadapan paling lambat satu Minggu, untuk harga per minggunya berbeda, kadang naik kadang turun. Kini ada Rp 9 ribu per kg ada Rp 10 ribu per kg. Kalau untuk karet yang kering saya tidak tahu berapa harganya karena jarang menjualnya," sampainya.

BACA JUGA:Bupati Dilaporkan ke Polda Bengkulu, Ini Penyebabnya

Disaat harga harga getah karet turun imbasnya di pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama bagi para petani karet. Penurunan harga tersebut bisa mengakibatkan pendapatan para petani berkurang secara drastis, karena harga jual yang lebih rendah dari biaya operasional selama menyadap karet. (Jefrianto)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan