Pemprov Dukung Perangi Hoaks Kelapa Sawit, Gelar kegiatan Advocacy & Penguatan Content Creator Media Sosial

REWA/BE Kepala Diskominfotik Provinsi Bengkulu, Hj Oslita SH MH saat menerima kenang-kenangan dari Pimpinan Umum Elaeis Media Group, Abdul Aziz pada Advocacy & Penguatan Content Creator Media Sosial dan Jurnalistik Bidang Kelapa Sawit di Hotel Santika, Ko--

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi Bengkulu secara tegas menyatakan dukungan terhadap kegiatan Advocacy & Penguatan Content Creator Media Sosial dan Jurnalistik Bidang Kelapa Sawit yang diadakan oleh Elaeis Media Group dan BPDPKS di Hotel Santika, Kota Bengkulu pada Kamis, 22 Agustus 2024. Sebab, melalui kegiatan ini bisa menangkal hoaks terkait Kelapa Sawit di wilayah Bengkulu.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Bengkulu, Hj Oslita SH MH mengungkapkan, pentingnya kegiatan Advocacy & Penguatan Content Creator Media Sosial dan Jurnalistik Bidang Kelapa Sawit ini dalam menangani penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks.

"Saat ini banyak beredar berita bohong terkait kelapa sawit di Bengkulu yang sangat merugikan para petani dan pelaku industri. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya bersama dalam melawan hoaks tersebut," ujar Oslita, Kamis 22 Agustus 2024.

Menurut Oslita, hoaks terkait kelapa sawit kerap kali dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi. Ia mencontohkan kejadian yang menimpa lahan kebun sawit miliknya sendiri, yang menjadi sasaran penipuan. 

BACA JUGA:Danrem Apresiasi Hasil TMMD, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Satu Kegiatan DAK Gagal Diserap, Ini Penyebabnya

"Lahan kebun sawit saya pernah dimanfaatkan oleh pihak yang menawarkan pupuk kepada petani dengan klaim hasil panen akan optimal seperti kebun milik saya. Padahal, kami tidak pernah menggunakan pupuk yang mereka tawarkan," jelasnya.

Oslita berharap, melalui kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa dan jurnalis ini bisa memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya menyampaikan informasi yang benar dan bertanggung jawab diera digital ini. Selain itu, para peserta juga bisa mendapatkan bekal untuk menciptakan konten yang mampu meluruskan isu yang sering disalahpahami oleh masyarakat.

"Hoaks tentang kelapa sawit tidak hanya merugikan petani, tetapi juga menciptakan opini negatif yang dapat mempengaruhi ekonomi lokal. Oleh karena itu, para jurnalis dan content creator perlu diberdayakan agar dapat menyampaikan informasi yang akurat dan edukatif," tambah Oslita.

Selain itu, Pimpinan Umum Elaeis Media Group, Abdul Aziz mengatakan, melalui Advocacy & Penguatan Content Creator Media Sosial dan Jurnalistik Bidang Kelapa Sawit para peserta diajak berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang benar dan mendukung kampanye melawan hoaks. Mereka juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi industri kelapa sawit di Bengkulu.

BACA JUGA:Satu Kegiatan DAK Gagal Diserap, Ini Penyebabnya

"Kegiatan pelatihan ini tidak hanya menyebarkan informasi yang benar dan mendukung kampanye melawan hoaks saja, mereka juga akan menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi industri kelapa sawit di Bengkulu dan Indonesia," pungkasnya. (Rewa Yoke)

 

Tag
Share