Gandeng Observatorium Bosscha, Kemenag Berkomitmen Lahirkan Pakar-Pakar Falak

para peserta bimtek foto bersama di Observatorium Bosscha,Bandung-istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkulueskpress.id- Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng Observatorium Bosscha untuk  memperluas dan mengembangkan kajian ilmu falak, khususnya Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Observatorium Bosscha merupakan institusi pendidikan ilmu  astronomi modern pertama di Asia Tenggara. 

Yang telah banyak memberi kontribusi pengetahuan keastronomian, tidak hanya di Indonesia dan Asia, tapi juga di dunia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag, Adib mengatakan, kerja sama dengan Observatorium Bosscha ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang falak.

"Observatorium Bosscha adalah pusat ilmu astronomi terbesar di Asia Tenggara, dan kerja sama ini menunjukkan komitmen Kemenag untuk melahirkan pakar-pakar falak yang mumpuni." katanya. 

BACA JUGA:Bengkulu Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Lakukan Ini untuk Meminimalisir Dampaknya

BACA JUGA:Isu Gempa Megatrust Makin Meresahkan, Masyarakat Bengkulu Dihimbau Waspada

Ia berharap  para peserta yang telah diberikan bimbingan teknis  menjadi tombak dan mentor di daerahnya masing-masing dalam proses penentuan awal bulan Hijriah yang akurat dan ilmiah. 

"Banyak pakar-pakar falak lahir dari sini, sehingga kami berharap semua peserta setelah mengikuti kegiatan ini semakin ekspert dalam hal rukyatulhilal," imbuhnya.

Adib menambahkan, setiap tahunnya, Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah bagi Kemenag dan masyarakat umum.

"Bosscha menjadi mitra penting di setiap momen sidang isbat Kemenag sebagai sumber informasi terkait keberadaan hilal," papar Adib.

Menurut Adib, Observatorium Bosscha dengan fasilitas dan keahlian yang dimilikinya, menjadi tempat yang ideal untuk pelatihan ini. 

"Peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan simulasi pengamatan hilal secara langsung, serta bisa eksplor guna memperkuat pemahaman praktis mereka,"imbuhnya.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini, Rabu 28 Agustus 2024, Melemah 27 Poin Terhadap Dolar AS

BACA JUGA:KUR BSI Rp 100 Juta, Tenor hingga 5 Tahun, Ini Syarat Lengkapnya

Adib berharap, kegiatan yang digelar selama lima hari itu bisa dimanfaatkan dengan baik, karena pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan merupakan para pakar, baik dari Observatorium Bosscha, maupun Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Disisi lain, Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah, Kemenag, Ismail Fahmi mengatakan, para peserta menerima berbagai materi, termasuk teori hisab rukyat, teknik observasi hilal, penggunaan instrumen astronomi modern, hingga kajian falak. 

Ismail berharap kerjasama ini  dapat melahirkan generasi baru pakar falak yang dapat diandalkan dalam penentuan waktu-waktu ibadah penting bagi umat Muslim di Indonesia. 

"Dengan peningkatan kapasitas ini, diharapkan bisa melahirkan pakar-pakar falak yang ekspert dalam rukyatulhilal sebagai sumber rujukan masyarakat," pungkasnya.

Diketahui,  kerjasama ini ditindaklanjuti dengan pelaksanan bimtek kepada 30 peserta, mereka adalah perwakilan dari Pusat Observasi Bulan (POB) Sukabumi, POB Aceh, POB Yogyakarta, praktisi Universitas dan Pondok Pesantren, serta berbagai daerah yang memiliki latar belakang keilmuan falak dan astronomi.

Peserta bimtek  akan belajar di Observasi Bosscha  mulai 26 hingga 30 AGustus 2024 di Bandung, dengan  tema Creating Rukyat Experts. (**) 

Tag
Share