Sosok Inspiratif, Evan, Penjual Tahu dan Tempe, Ini Tipsnya Tetap Bertahan dengan Tantangan Pasar

Reporter: Foza, Mg1 |

Editor: Asrianto |

Kamis , 05 Sep 2024 - 06:16

Evan (34), seorang penjual tahu dan tempe di Pasar Panorama, Kota Bengkulu. -Foza,Mg1/Bengkuluekspress-

Jika ada produk yang tidak terjual, ia menjualnya kembali pada hari berikutnya, sambil memberi tahu pembeli bahwa produk tersebut adalah bahan baku dari hari sebelumnya.

Persaingan di pasar juga menjadi tantangan tersendiri bagi Evan, terutama dengan adanya penjual lain yang membuat tahu dan tempe sendiri sehingga dapat menentukan harga jual mereka.

“Saya harap harga kacang kedelai bisa turun supaya modal saya juga bisa menurun,” harap Evan.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Evan tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas produknya dan melayani pelanggannya dengan baik. Ia berharap usaha tahu dan tempenya teruslah ramai.(Mg1)

sosok inspiratif, evan, penjual tahu dan tempe, ini tipsnya tetap bertahan dengan tantangan pasar                            harianbengkuluekspress.id- evan (34), seorang penjual tahu dan tempe di pasar panorama, kota bengkulu. ia telah menjalani usaha ini selama satu tahun terakhir.
berjualan di jl. panorama, kec. singaran pati, evan memilih untuk berfokus pada penjualan tahu dan tempe setelah sebelumnya mengalami kerugian saat berjualan ayam.
“sudah saya mencoba berdagang yang lain salah satunya ayam, namun tampaknya rezeki saya memang di sini,” ujar evan kepada be, rabu, 4 september 2024.
evan melakukan pemasokan tahu dan tempe yang dijualnya berasal dari pabrik di sekitar masjid darussalam, kota bengkulu.
baca juga:destinasi wisata sejarah di bengkulu, rumah bekas kediaman bung karno, pengunjungnya selalu ramai
baca juga:wisata edukasi, museum negeri bengkulu, menyimpan banyak koleksi, berikut daftarnya
evan memastikan bahan baku yang diperoleh selalu segar dengan melakukan pengadaan setiap hari.
evan membuka lapaknya setiap hari dari pukul 10.00 wib hingga 22.00 wib. 
harga jual tahu dan tempe yang ditawarkan cukup bersaing, dengan tahu segitiga dijual rp 1.000 untuk tiga buah,
kemudian, satu kantong plastik tahu seharga rp 5.000, dan tempe bungkusan panjang seharga rp 10.000 serta bungkusan pendek rp 5.000. 
meskipun harga jual tetap stabil, evan mengakui bahwa harga kacang kedelai—bahan utama dalam pembuatan tahu dan tempe mengalami sedikit kenaikan. 
seperti banyak pedagang lainnya, ada tantangan ketika berjualan
“tantanganya ketika hari hujan, sehingga pembeli sedikit dan bahan baku menumpuk,” ujarnya.
untuk menjaga kualitas tahu dan tempe, dia rutin menyiram tahu dan mengganti airnya.
jika ada produk yang tidak terjual, ia menjualnya kembali pada hari berikutnya, sambil memberi tahu pembeli bahwa produk tersebut adalah bahan baku dari hari sebelumnya.
baca juga:pecinta peyek wajib coba, lihat di sini varian rasanya
baca juga:ada toko umkm di rumah pengasingan bung karno di bengkulu, berikut produk yang disediakan
persaingan di pasar juga menjadi tantangan tersendiri bagi evan, terutama dengan adanya penjual lain yang membuat tahu dan tempe sendiri sehingga dapat menentukan harga jual mereka. 
“saya harap harga kacang kedelai bisa turun supaya modal saya juga bisa menurun,” harap evan.
meskipun menghadapi berbagai tantangan, evan tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas produknya dan melayani pelanggannya dengan baik. ia berharap usaha tahu dan tempenya teruslah ramai.(mg1)