Warga di Dua Daerah Ini Dikepung Asap
IST/BE Kepulan asap di Kecamatan Mukomuko.--
BENGKULU, BE - Warga Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu dan warga Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko dikepung asap.
Untuk di Teluk Sepang, asap berasal dari swabakar batu bara di stockpile milik PT MPP di kawasa tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Mukomuko, asap berasal dari kirim provinsi tetangga.
Salah satu warga RT 14 RW 1 Kelurahan Teluk Sepang, Rustam Effendi mengatakan kepungan asap akibat swabakar batu bara yang timbul karena dipicu kadar kalori yang rendah dan batu bara terlalu lama terkena panas matahari itu sudah sering terjadi dalam satu bulan terakhir.
Menurutnya, kondisi ini semakin diperparah akibat musim panas yang memantik terbakarnya batu bara dan ditambah angin yang kencang sehingga efek swabakar meluas dan asap memenuhi pemukiman warga yang hanya berjarak kurang lebih 20 meter dari stockfile.
"Tidak ada upaya dari pemilik stockpile untuk mencoba memadamkan sementara warga tersiksa dengan asap ini karena menyengat," kata Rustam, Kamis (19/10).
Menurut Rustam, pihak pemerintahan setempat baik itu ketua RT, lurah dan camat belum menunjukkan tindakan tegasnya atas peristiwa yang terus berulang ini.
"Katanya mereka sudah menemui pihak perusahaan, tapi nyatanya tak ada perubahan dan terus menerus terbakar, tidak terlihat upaya untuk menyiram dan memadamkan api," sambungnya.
Rustam yang merupakan warga terdampak ini pun mendesak pemilik perusahaan agar melakukan penyiraman dan mengawasi batu bara di stockpile itu agar kejadian terbakar tidak berulang.
"Pemilik perusahaan harus bertanggung jawab. Harus melakukan penyiraman, jangan sampai kejadian ini terulang lagi dan jangan sampai asap tersebut terus menerus menyelimuti RT 14," ucapnya.
Dikesempatan lain, Manager Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia Bengkulu, Cimbyo Layas Ketaren menjelaskan ancaman kesehatan dari senyawa beracun yang akan dirasakan oleh warga RT 14 Kelurahan Teluk Sepang sekarang ini semakin tampak jelas.
"Batu bara yang mengalami swabakar akan melepaskan banyak senyawa kimia. Salah satunya silika dan arsenik yang bersifat toxic. Silika merupakan penyebab penyakit silikosis, yaitu penyakit pernafasan yang menyerang paru-paru. Sedangkan, arsenik merupakan senyawa penyebab kanker," papar Cimbyo.
Ia menyebutkan, setidaknya terdapat 17 orang dari kalangan orang tua dan anak anak di sekitar RT 14 yang mulai merasakan dampak gangguan kesehatan akibat kepulan asap tersebut.
"Kurang lebih ada 17 orang dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu dan anak di sekitar RT 14 mulai merasakan napas agak sesak, batuk dan tidak enak di tenggorokan," demikian tuturnya.