Menikahi Janda Dapat Pahala, Benarkah? Begini Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya-Istimewa/Bengkuluekspress.-
BACA JUGA:Dikerjakan Pada Senin-Kamis, Ini Penjelasan Buya Yahya Terkait Puasa Syawal
Buya Yahya menambahkan bahwa selama seseorang yang melamar seorang janda memiliki kerelaan dan kesiapan hati, tidak ada yang perlu dipermasalahkan.
Namun, beliau mengingatkan bahwa kerelaan dan kesiapan tersebut seharusnya tidak hanya didorong oleh syahwat atau hawa nafsu semata.
Niat yang baik dan tulus dalam pernikahan, terutama dengan seorang janda, sangat penting.
Memiliki niat yang murni dan bertujuan untuk membantu serta memenuhi tanggung jawab dalam pernikahan adalah kunci utama dalam ajaran Islam.
"Anda tidak mempermasalahkan perbedaan umur yang cukup jauh misal atau dari segi fisik. Karena memang niat Anda murni ingin menikahinya karena ingin meraih surga Allah bersamanya," terang Buya Yahya.
"Selain itu, anggaplah anak yang dimiliki oleh janda tersebut merupakan bonus kemuliaan dari Allah SWT karena tidak perlu repot-repot membiayainya sewaktu baru lahir," tambah Buya Yahya.
Buya Yahya menyarankan bahwa jika tujuan dari seseorang untuk menikahi seorang janda adalah baik, maka ia dapat melanjutkan rencana tersebut.
Namun, sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan, penting untuk terlebih dahulu meminta izin dari kedua orang tua.
"Cara agar direstui adalah jelaskan secara baik dan jujur niat tulus Anda, jangan sampai membuat mereka sakit hati," papar Buya Yahya.
Jika seseorang merasa kesulitan untuk menjelaskan niatnya kepada orang tua, ia dapat meminta bantuan dari ulama atau orang yang dihormati oleh orang tua untuk menjelaskan situasinya.
Setelah itu, keputusan akhir sebaiknya diserahkan sepenuhnya kepada kedua orang tua tercinta.
"Yakinlah selama niat Anda benar, maka pasti Allah permudah jalan Anda untuk meraih kemuliaan-Nya bersama calon istri Anda," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya juga menyarankan agar melihat dari sisi positif perempuan yang akan dinikahi. Penting untuk mempertimbangkan kualitas dan kebaikan yang dimiliki oleh perempuan tersebut dalam keputusan pernikahan.
"Sesuai arahan dari Rasulullah, kalau ada orang yang mau menikah maka pilihlah yang bai, kan begitu?" ujar Buya Yahya.