Penerapan Kurikulum Merdeka Capai 93 Persen

IST/BE Proses belajar mengajar yang berlangsung di salah satu sekolah di Kota Bengkulu--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu mencatat bahwa hingga saat ini penerapan dari kurikulum merdeka (KM) di tingkat sekolah dasar (SD) serta di sekolah menengah pertama (SMP) di kota telah mencapai sekitar 93 persen.

"Ya memang benar sekarang ini penerapan dari kurikulum merdeka tingkat SD dan SMP di Kota Bengkulu sudah 93 persen dari sebelumnya diangka 87 persen," ucap Kepala Disdik kota, A Gunawan, Minggu, 22 September 2024.

Dirinya menyebutkan, untuk sarana dan prasarana di Kota Bengkulu telah sesuai dengan standar. Hal itu guna mendukung pelaksanaan penerapan KM pendidikan di kota merah putih seperti infocus projector, laptop dan jaringan wifi dan lainnya.

"Untuk sarana maupun prasarana sudah memadai dan juga sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Namun memang, ke depan haruslah lebih ditingkatkan lagi," tuturnya.

BACA JUGA:Toleransi Kunci Sukses Pembangunan Daerah

BACA JUGA:Waspada dan Kenali Cacar Monyet

Selain itu, ia menerangkan pada kurikulum merdeka tahun ini memberikan kebebasan kepada guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran sesuai karakteristik siswa. Namun, guru juga terus meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka seperti terkait pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dan program merdeka mengajar (PMM) yang diadakan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penerapan kurikulum merdeka.

"Selanjutnya melaksanakan kegiatan kelompok belajar (komber) yang diadakan dua kali seminggu, yaitu pada Selasa dan Rabu, setelah pulang sekolah yang dilakukan selama tiga jam dan difokuskan pada pengaplikasian pembelajaran kurikulum merdeka," bebernya.

Selain itu, Disdik kota juga menerapkan program proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) diseluruh SD dan SMP di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Kota Butuh 516 Pengawas TPS, Buruan Daftar ke Sini

"Terkait program P5 ini memang tetap kita lanjutkan terus sesuai dengan kurikulum merdeka. Pada tahun ajaran baru seluruh SD mulai menerapkan semuanya, sebab pada sebelumnya hanya sebagian SD yang menerapkan program dari P5 itu," ungkap Kadisdik kota.

Dia juga menambahkan, melalui program P5 ini menjadi salah satu sarana untuk mencapai profil pelajaran pancasila di dalam implementasi kurikulum merdeka. Karena, melalui program tersebut dapat membantu anak-anak menjadi lebih kreatif dan mandiri, siswa dapat memasarkan hasil karya produknya dan menampilkan kreativitas dipanggung.

"Program ini pun menjadi salah satu upaya mengantisipasi terjadi perundungan di sekolah, karena memberikan nilai-nilai Pancasila agar anak saling menghargai nilai budaya, seni dan lain-lainnya yang berkaitan dengan Pancasila," demikian kata Gunawan. (Budhi)

Tag
Share