Hari Kesaktian Pancasila 2024: Mendikbudristek Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter
Mendikbudristek, Nadiem Makarim tekankan pentingnya pendidikan karakter pentingnya -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menegaskan pentingnya program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), hal itu disampaikan usait upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2024, di Jakarta, 1 Oktober 2024.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini mengangkat tema “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas”. Sebagai kegiatan inti, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Upacara tersebut dihadiri para menteri DPR RI, 800 tamu undangan yang terdiri atas keluarga pahlawan, jajaran Kabinet Indonesia Maju, perwakilan negara sahabat, Ketua Lembaga Tinggi Negara, perwakilan pelajar.
Ia menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
“Pancasila bukan hanya sekedar hafalan, tetapi harus menjadi bagian dari jati diri bangsa. Selama lima tahun terakhir, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk memastikan bahwa pelajar kita mampu menghayati nilai-nilai Pancasila,” ujarnya dikutip dari pres rilis Kemdikbud.
BACA JUGA:Disebut Halangi Kampanye Paslon, Begini Kata Kades Maju Makmur Mukomuko
BACA JUGA:Berikan Kemudahan, Ditjen GTK Kemdikbud Buka Layanan Bantuan Pada Seleksi ASN PPPK Guru 2024
Nadiem menuturkan program P5 menekankan pada pembelajaran yang aktif, bermakna, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Saat ini para pelajar di Indonesia tidak sekadar mempelajari Pancasila melalui pembelajaran tekstual, tapi juga terjun langsung ke lapangan dan menggali berbagai nilai Pancasila yang ada di lingkungan.
“Untuk mengintegrasikan pembelajaran Pancasila, berbagai aktivitas para pelajar, guru, bisa menggunakan berbagai macam perangkat ajar, mulai dari sastra, film, dan berbagai produk seni dan budaya lain. Para guru bisa merancang pembelajaran dengan berbasis pada isu-isu yang menjadi perhatian generasi muda saat ini. Seperti isu lingkungan hidup, permasalahan sosial, bencana alam, dan berbagai isu relevan lainnya,” tambah Nadiem.
Masih dikatakan, Nadiem metode pembelajaran Pancasila berbasis projek merupakan upaya Kemendikbudristek dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul selangkah lebih dekat.
“SDM unggul yang memiliki potensi untuk berkompetisi secara global, menguasai teknologi dan ilmu, dan memiliki karakter yang berlandaskan Pancasila. Inilah modal utama kita dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” terangnya.
“Mari kita bersama mendukung implementasi program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan. Demi lahirnya SDM unggul yang akan membawa peradaban bangsa Indonesia melompat ke masa depan,” tegas Mendikbudristek. (**)