Tekan Stunting, Kaur Gelar Audit

IRUL/BE DISEMINASI: DP2KBP3A Kaur melaksanakan kegiatan diseminasi audit kasus stunting di Kabupaten Kaur yang digelar di aula lantai tiga Setda Kaur dan dilanjutkan foto bersama, Rabu 9 Oktober 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kaur melaksanakan kegiatan diseminasi audit kasus stunting di Kabupaten Kaur.

Kegiatan ini guna menekan angka potensi stunting yang ada di Kaur yang mengalami kenaikan dibanding 2023 lalu.

"Ada kenaikan berapa persen potensi stunting di Kaur di tahun 2024 ini mencapai 14 persen dari jumlah anak balita," kata Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaur, Dr. Drs H Ersan Syahfiri MM kepada awak media usai menggelar rapat di aula lantai tiga Setda Kaur, Rabu 9 Oktober.

Dalam rapat yang dihadiri Bupati Kaur H Lismidianto, SH, MH serta sejumlah pihak berkompeten lain. Peserta rapat sepakat untuk melakukan berbagai upaya agar di tahun 2025 mendatang angka peningkatan potensi ini dapat ditekan sebaik mungkin. Mengingat pada 2023 lalu hanya menyisakan 11 persen.

BACA JUGA:Randis Polres Kaur Diperiksa, Ini Tujuannya

BACA JUGA:MMP DPMTSP BS Dilaunching Kemenpan RB

"Tapi meski naik kita masih di bawah indikator nasional, sementara untuk kasus anak positif Stunting sendiri tidak ada di Kabupaten Kaur,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Kaur Siswan S PKP juga menyampaikan dimana saat ini TPPS Kabupaten Kaur terus melakukan berbagai upaya. Kegiatan Audit Kasus Stunting untuk mencari penyebab terjadinya kenaikan indikasi kasus stunting, menggali indikasi kasus-kasus stunting yang sulit untuk diatasi dan mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran tertentu.

"Audit kasus stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas dalam rencana aksi nasional," terangnya.

Ditambahkannya, audit akuntabilitas dan audit maternal perinatal yang tujuannya adalah untuk mencegah kasus kematian ibu dan bayi, yang kemudian ditelusuri penyebabnya, apakah ada dalam rantai pelayanan atau faktor yang lain. Tentunya jika ditemukan kasus stunting, maka tim audit stunting segera bergerak untuk mendata dan menyampaikannya kepada dokter ahli untuk segera mendapat rekomendasi.

BACA JUGA:Sertifikat Rumah Digelapkan, Korban Mengalami Kerugian Rp 140 Juta

“Untuk identifikasi risiko kasus stunting di Kaur ini terjadi di Desa Muara Tetap, Kepahyang, Tanjung Agung dan Desa Babat Kecamatan Tetap. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada temuan dan persentase itu baru sebatas potensi bukan positif stunting yang terjadi," tandasnya. (Irul)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan