Kabar Gembira, Operator EMIS Madrasah Akan Diberikan Insentif

Kemenag akan memberikan insentif kepada operator EMIS -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.Id- Kabar gembira bagi para perator Education Management Information System (EMIS) di Madrasah. Pasalnya, Kementerian Agama(Kemenag)  mengupayakan  pemberian insentif bagi operator EMIS.

Pemberian insentif tersebut ditegaskanoleh Abu Rohmad,Direktur Jenderal Pendidikan Islam, pada malam penganugerahan penghargaan Pemenang User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional2024

Seperti diketahui, peran User Champion dalam mengawal data Pendidikan Islam mewujudkan pentingnya pengelolaan big data.

Dijelaskan Abu Rohmad, keterpaduan data berbasis bukti memungkinkan para pengambil kebijakan dapat mengambil keputusan strategis dan pengambilan kebijakan dengan baik.

"Kami menyadari bahwa peningkatan kemampuan para User Champion juga menjadi prioritas. Dengan begitu, sistem EMIS 4.0 akan dapat mendukung data pendidikan Islam yang lengkap, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan, baik untuk keperluan internal Kementerian Agama, madrasah, perguruan tinggi keagamaan, pondok pesantren, hingga data siswa, guru, dan fasilitas pendidikan," ujarnya.

Abu Rokhmad menandaskan bahwa platform EMIS 4.0 akan menjadi acuan utama dalam manajemen data pendidikan Islam, termasuk dalam penyediaan layanan beasiswa, bantuan, pelatihan, dan fasilitas pendukung lainnya.

BACA JUGA:Epson dan Museum Nasional Indonesia Kolaborasi, Hadirkan Pengalaman Visual Baru Saat Pembukaan Kembali Museum 

BACA JUGA:Agar Tidak Gagal, Peserta Wajib Tahu 10 Larangan Dalam Tes SKD CPNS 2024

"Untuk itu, marilah kita bersama-sama berkomitmen untuk terus mendukung reformasi ini demi Pendidikan Islam yang lebih maju dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. EMIS 4.0 Dukung, Dampingi Demi Data," ajaknya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Abdul Rouf melaporkan kegiatan ini telah dimulai sejak tahun lalu. Pada 2024, kegiatan diikuti oleh madrasah dan pesantren. 

Menurutnya, kegiatan ini adalah salah satu cara untuk menghargai para pengelola data dan operator di madrasah maupun pesantren yang memiliki peran penting meskipun sumber daya yang minim. 

Dari 80 finalis yang telah dipilih, penilaian didasarkan pada beberapa kriteria, termasuk loyalitas, dedikasi, kecepatan, dan ketepatan dalam mengelola data.

"Kami memilih tiga besar dari finalis ini," seraya menyebutkan "Mari bersama-sama dengan kami saling bahu-membahu mempertahankan kerja dan kinerja baik, karena kontribusi kita sangat bernilai sebagai penentu masa depan Pendidikan Islam di negeri ini," ajaknya.

"Kami sangat mengapresiasi seluruh pengelola data yang terus bekerja keras. Akurasi data yang sudah dicapai berada di atas 80%, meskipun kita masih perlu meningkatkan konsistensi dan ketepatan dalam pengelolaan data,"  tandasnya. (**) 

Tag
Share