Membuat Pupuk Kompos dari Tandan Sawit, Begini Caranya

Reporter: Bakti |

Editor: Asrianto |

Selasa , 22 Oct 2024 - 06:35

Membuat Pupuk Kompos dari Tandan Sawit, Begini Caranya-Istimewa/Bengkuluekspress.-

membuat pupuk kompos dari tandan sawit, begini caranya                            harianbengkuluekspress.id - tandan kosong kelapa sawit (tkks) merupakan limbah padat yang dihasilkan dari proses pengolahan kelapa sawit.
tandan sawit ini memiliki potensi besar sebagai bahan dasar untuk pembuatan pupuk kompos karena mengandung berbagai unsur hara yang berguna bagi tanaman, seperti kalium, fosfor, magnesium, dan kalsium.
 dengan pengolahan yang tepat, tandan sawit dapat diubah menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi yang ramah lingkungan.
manfaat tandan sawit sebagai pupuk kompos:
baca juga:membuat pupuk kompos dari kulit kopi, begini caranya
baca juga:pupuk organik cair dari kulit pepaya, berikut cara membuatnya
- kaya nutrisi: tandan sawit mengandung kalium yang tinggi, serta sejumlah fosfor, magnesium, dan kalsium, yang bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.
- meningkatkan bahan organik tanah: kompos dari tandan sawit dapat memperkaya kandungan bahan organik tanah, sehingga meningkatkan kapasitas penyerapan air dan memperbaiki struktur tanah.
- ramah lingkungan: menggunakan tandan sawit sebagai kompos membantu mengurangi limbah kelapa sawit dan mendukung pertanian berkelanjutan.
- mengurangi penggunaan pupuk kimia: pupuk kompos dari tandan sawit dapat menjadi alternatif pengganti pupuk kimia yang lebih murah dan aman bagi lingkungan.
cara membuat pupuk kompos dari tandan sawit:
bahan-bahan:
- tandan kosong kelapa sawit (tkks)
- bahan hijau (daun segar, sisa sayuran, rumput)
- bahan coklat (serbuk gergaji, daun kering, jerami)
- mikroorganisme dekomposer (opsional, seperti em4 atau pupuk kandang)
- air
langkah-langkah membuat kompos dari tandan sawit:
1. persiapan tandan sawit:
- tandan kosong kelapa sawit cenderung keras dan berserat, sehingga perlu dipotong atau dicacah menjadi ukuran yang lebih kecil untuk mempercepat proses dekomposisi.
baca juga:pupuk dari air kulit pisang, berikut manfaatnya bagi tanaman
baca juga:pupuk kompos dari kulit pepaya, begini cara membuatnya
- jika memungkinkan, gunakan mesin pencacah untuk menghancurkan tandan sawit menjadi bagian-bagian kecil.
2. pilih tempat pengomposan:
- siapkan tempat pengomposan yang memiliki ventilasi udara yang baik, seperti tumpukan di atas tanah atau tong komposter.
- pastikan area pengomposan terletak di tempat yang teduh, tidak terkena sinar matahari langsung untuk menjaga kelembapan tumpukan kompos.
3. campurkan bahan-bahan:
- buat lapisan pertama dari bahan coklat (serbuk gergaji, jerami, atau daun kering) di dasar tumpukan.
- tambahkan lapisan tandan sawit yang telah dicacah di atas bahan coklat tersebut.
- tambahkan lapisan bahan hijau (seperti sisa sayuran, rumput, atau daun hijau) di atas tandan sawit. bahan hijau berfungsi untuk menyediakan nitrogen yang membantu proses penguraian.
- ulangi proses ini secara bergantian, membentuk beberapa lapisan antara bahan coklat, tandan sawit, dan bahan hijau.
4. tambahkan mikroorganisme dekomposer (opsional):
- untuk mempercepat proses pengomposan, tambahkan mikroorganisme dekomposer seperti em4, pupuk kandang, atau cairan dekomposer organik lainnya. - mikroorganisme ini akan mempercepat penguraian bahan organik menjadi kompos.
5. jaga kelembapan tumpukan:
- siram tumpukan kompos dengan air secara merata, tetapi jangan sampai terlalu basah. kelembapan yang ideal adalah seperti spons basah—lembap tetapi tidak menetes.
- jika terlalu kering, tambahkan sedikit air, dan jika terlalu basah, tambahkan bahan coklat seperti daun kering untuk menyerap kelembapan berlebih.
6. aduk secara berkala:
- aduk tumpukan kompos setiap 1-2 minggu untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan mempercepat proses dekomposisi.
- pastikan suhu dalam tumpukan tetap hangat, karena ini menandakan bahwa mikroba sedang aktif bekerja menguraikan bahan organik.
baca juga:kulit pepaya baik untuk pupuk tanaman, ini manfaat dan cara membuatnya
baca juga:kulit lemon bisa untuk pupuk tanaman, berikut manfaat dan cara penggunaannya
7. proses penguraian:
- proses pengomposan biasanya memakan waktu sekitar 2-3 bulan, tergantung pada ukuran bahan yang digunakan, suhu lingkungan, dan tingkat kelembapan. anda akan tahu kompos sudah matang ketika berubah warna menjadi hitam kecokelatan, gembur, dan tidak lagi berbau busuk.
8. kompos siap pakai:
- setelah kompos matang, saring kompos untuk menghilangkan potongan tandan sawit yang belum terurai sepenuhnya. kompos yang sudah matang bisa langsung digunakan di kebun atau ladang untuk memperbaiki kesuburan tanah.(**)