Mesir Siap Kirim 2 Ribu Guru Bahasa Arab ke Pesantren di Indonesia

Menag RI NasaurMenteri Wakaf Mesir, Usamah Sayyid Azhary dalam kunjungannya ke Kantor Pusat Kementerian Agama RI--

Harianbengkuluekspress.id- Menteri Agama Nasaruddin  Umar meminta agar Mesir mengirimkan guru bahasa Arab ke Indonesia. Hal  tersebut disampaikan langsung kepada Menteri Wakaf Mesir, Usamah Sayyid Azhary. 

Menurut Nasarudin, selama ini Indonesia mendapat bantuan sekitar 20 orang guru bahasa Arab per tahun. Sementara itu,  pesantren  yang ada diIndonesia lebih dari 20 ibu. Oleh karena itu, ia meminta  tambahan 200 guru baru dikirim setiap tahunnya.

" Kalau bisa dikirim sampai 200 ya disetiap tahun.Kami punya pondok pesantren lebih dari 20 ribu. Nah kalau bisa setiap pondok pesantren itupunya pengajar bahasa Arab dari Mesir,"ungkap Nasaruddin. 

Nasarudin juga menyebutkan banyak negara Arab yang mengenal  Indonesia, hanya saja dari tracing point lebih ke Mesir, karena Indonesia dengan Mesir  karena persambuangan budaya,culture dan ideologi. 

Ia berharap, kehadiran guru-guru bahasa Arab dari Mesir diharapkan dapat memperkuat keimanan para siswa. Menteri Agama dan Imam Besar Masjid Istiqlal yang baru ini mengakui bahwa memang banyak negara Arab yang juga dikenal Indonesia, namun Mesir berbeda.

BACA JUGA:Hari Santri Nasional, Pemkab Mukomuko Bentuk FKPP, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Peringati Hari Santri, Menag Beberkan Tantangan-Tantangan Santri Diera Modern

Menanggapi hal tersebut, Menteri Wakaf Mesir, Usamah Sayyid Azhary menyatakan siap memenuhi permintaan Menag Nasaruddin,  bahwa tidak hanya kan menambah dari 20 menjadi dari 200 guru bahasa Arab, pihaknya siap mengirimkan 2.000 guru setiap tahunnya.

" Saya punya keinginan yang lain. Bukan hanya dari 20 menjadi 200, tapi menjadi 2.000. Ini tujuan yang bisa kita wujudkan dalam jangka pendek. Kita bukan hanya kirim dari 20 menjadi 200, tapi 20 menjadi 2.000," ungkap Usamah kepada Menag Nasaruddin.

Dikatakan Menteri Mesir Usamah pihakna akan memasukkan proposal tersebut dalam program prioritas kerja sama antara Indonesia dan Mesir. Khususnya dalam promosi bahasa Arab.

" Kami akan masukkan usulan ini dalam program prioritas kerja sama kita, bagaimana kita menyebarluaskan bahasa Arab. Memperkuat ajaran Wasatiyah sebagai panduan. Jadi di satu sisi bisa mengambil dari luar, tapi di sisi yang lain bisa mempertahankan identitas kepribadian kebudayaan Indonesia, " tukasnya. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan