Siaga Cuaca Ekstrem, Rawan Bencana Banjir dan Longsor

Prakirawati Badan Metereologi dan Klimatologi Bengkulu, Kartini Rahmi Lubis. --

Harianbengkuluekspress.id - Pada 22 Oktober 2024, BMKG Stasiun Klimatologi Bengkulu yang berlokasi di Jalan Ir. Rustandi Sugianto, Pulau Baai, Kandang Mas, Kampung Melayu, Kota Bengkulu, mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu. Cuaca ekstrem ini harus diwaspadai masyarakat, karena rawan terjadi bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

Prakiraan BMKG Kartini Rahmi Lubis, yang kerap dipanggil Tini memberikan penjelasan mengenai fenomena cuaca terkini, serta dampaknya bagi masyarakat. Menurut Tini, kondisi cuaca di Kota Bengkulu dan sekitarnya tengah mengalami ketidakstabilan. 

"Saat ini, kami memantau adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di berbagai wilayah di Provinsi Bengkulu, termasuk Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kaur, Seluma, Mukomuko, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah," ungkap Tini. 

Dia menambahkan, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 19.00 WIB. Tini menjelaskan, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh sejumlah fenomena meteorologi. Dengan pergerakan massa udara basah dari Samudera Hindia yang membawa kelembapan tinggi ialah salah satu penyebab utama.

BACA JUGA:Patroli Cegah Curanmor, Salah Satu Kasus Tinggi di Kota Bengkulu

BACA JUGA:24 Laporan Masuk ke Polda, Kasus Penipuan,Persetubuhan, Curanmor hingga Kecelakaan Lalu Lintas

Selain itu, adanya aktivitas sistem tekanan rendah di wilayah barat Sumatera yang memperkuat pembentukan awan konvektif, sehingga meningkatkan intensitas hujan di Bengkulu. BMKG memperkirakan dalam beberapa hari ke depan, wilayah Kota Bengkulu masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem. 

"Kami mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca dari BMKG, terutama karena potensi cuaca ekstrem masih akan berlanjut selama beberapa hari ke depan," kata Tini.

Fenomena cuaca saat ini, menurut Tini, dapat memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat. 

"Hujan lebat yang disertai angin kencang dapat menyebabkan genangan air di beberapa titik dan mengganggu transportasi, terutama di wilayah yang rawan banjir. Oleh karena itu, kami menyarankan masyarakat untuk menunda aktivitas luar ruang jika tidak mendesak," katanya. 

BACA JUGA:Rutan Latihan Cegah Kebakaran, Penggunaan APAR

BMKG juga menekankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara dan memeriksa kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan. Menanggapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem, Tini menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan tanah longsor. 

"Daerah dengan topografi yang curam atau berada di bantaran sungai perlu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan longsor atau banjir bandang. Kami terus memantau dan memberikan informasi terkini terkait potensi bencana ini," kata Tini.

BMKG Stasiun Klimatologi Bengkulu telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memastikan informasi terkait cuaca ekstrem tersampaikan dengan cepat kepada masyarakat. 

Tag
Share