BS Gelar Duta Genre 2023, Ini Tugasnya
Asisten III, Aswan SH bersama FKPD dan para finalis Duta Gendre 2023 foto bersama di Gedung Pemuda, Kamis (23/11).-Renald/Bengkulu Ekspress-
HARIANBE – Duta Generasi Perubahan (Genre) diharapkan dapat memberikan perubahan yang memberikan pengaruh positif bagi lingkungan, khususnya di kalangan para remaja.
Bahkan pada akhir tahun 2023 ini Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) kembali menggelar pemilihan Duta Genre.
BACA JUGA: Kukuhkan Bunda Literasi, Ini Harapan Sekda BS
BACA JUGA: Bupati Setujui Kenaikan UMP Mukomuko, Segini Besarannya
Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM melalui Asisten III Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Aswan SH mengaku sangat mengapresiasi dengan adanya pemilihan Duta Generasi tersebut.
Sebab, Duta Genre sebagai agen perubahan memberi pengaruh positif bagi remaja yang merupakan sumber daya manusia (SDM).
Sehingga, melalui pengaruh tersebut akan banyak tercipta SDM berkualitas, khususnya di BS.
“Pemilihan Duta Genre adalah salah satu upaya untuk mencetak remaja-remaja yang memiliki pengetahuan tentang berkeluarga, kesehatan remaja dan kemampuan, serta menjadi role-model remaja sekitar,” ujar Aswan menghadiri Penganugerahan Finalis Duta Genre Tingkat Kabupaten Tahun 2023 di Gedung Pemuda Manna, Kamis (23/11).
Lebih lanjut, pada acara yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD),BNNK BS, Pihak Bank Bengkulu dan para finalis Duta Gendre.
Aswan menerangkan para Duta Genre yang terpilih akan memiliki tugas untuk mengampanyekan 3 ancaman remaja, yaitu pernikahan dini, seks bebas dan Napza.
“Kegiatan ini saya harapkan tidak hanya untuk mencari duta genre yang terbaik, tetapi juga untuk memupuk budaya kompetisi yang sehat dan berkualitas untuk memunculkan kepedulian remaja terhadap kondisi kependudukan baik itu kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi, dan lingkungan,” terangnya.
Aswan juga berharap Duta Genre dapat memunculkan kepedulian kepada generasi muda yang saling berkolaborasi dan berintegrasi dalam mengampanyekan penurunan angka stunting, khususnya di BS.
Sebab, pernikahan dini memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi meningkatnya angka stunting.
“Harus disampaikan bahwa remaja sebagai calon pasangan suami-istri perlu pengetahuan dan pemahaman dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksinya secara bertanggung jawab, sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting,” sambungnya.