Ketum BPD HIPMI Bengkulu Undang Sumbaga: Endorse Yosia Yodan untuk Pimpin BPD HIPMI Selanjutnya
Ketum BPD HIPMI Bengkulu Undang Sumbaga (Kiri) dan Ketua Pelaksana Talkshow Yosia Yodan (Kanan-Jos Hendri/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Dalam acara talkshow yang menghadirkan Ketua DPD RI Sultan Bahtiar Najamudin dan Ratusan Generasi Z Bengkulu.
Ketua Umum BPD HIPMI Bengkulu, Undang Sumbaga, secara khusus mengundang Ketua Ketua Pelaksana Talkshow Yosia Yodan untuk naik ke atas podium mendampinginya dalam sambutan sekaligus berkelakar bahwa Yosia Yodan sudah layak untuk memimpin BPD HIPMI Bengkulu selanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sumbaga memberikan penjelasan terkait pentingnya peran generasi muda dalam mendukung visi Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Kepemimpinan yang kuat dan penuh visi sangat dibutuhkan untuk mengarahkan BPD HIPMI Bengkulu ke arah yang lebih baik, dan saya percaya Yosia Yodan adalah sosok yang tepat untuk membawa organisasi ini ke puncak kesuksesan," ungkap Sumbaga pada, Sabtu 16 November 2024 di Ballroom Hotel Two K Azana Style.
BACA JUGA:Yosia dan Romio Rebut Ketum HIPMI Bengkulu, Begini Komitmen Keduanya
Sementara itu, Yosia Yodan yang turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan komitmennya untuk terus mendorong semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda Bengkulu.
"Visi saya adalah meningkatkan kapasitas dan peran pemuda Bengkulu dalam dunia bisnis, untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkelanjutan," tegas Yosia.
Acara ini juga menjadi wadah diskusi yang hangat mengenai strategi dan program yang dapat dijalankan untuk mewujudkan visi tersebut, serta bagaimana peran pemuda dan komunitas bisnis dapat berkolaborasi untuk mencapainya.
Kolaborasi untuk Menghadapi Tantangan dan Peluang
Yosia menyoroti pentingnya kolaborasi untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang.
“Kita berharap Bengkulu akan terhubung lebih baik dengan pembangunan infrastruktur yang ada, sehingga membuka banyak peluang usaha. Namun, tantangan juga akan datang, dan kita harus memilih apakah hanya menjadi penonton atau pelaku usaha yang sukses,” ujarnya.
Ia mendorong seluruh peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi pada 2045, di mana 70 persen penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif.
“Usia produktif saja tidak cukup, kita harus menjadi pribadi yang memiliki keterampilan produktif. Untuk itu, kita harus saling bergotong-royong, bersifat inklusif, dan berkolaborasi,” pesan Yosia.