OPD Diminta Kerja Keras Turunkan Stunting

IRUL/BE REMBUK: Pemkab Kaur saat menggelar rembuk aksi percepatan penurunan stunting di aula Bapperida Kaur, Selasa 19 November 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur terus berupaya menekan angka stunting dan diharapkan tidak menjadi ancaman masa depan anak-anak di Indonesia, khususnya di Kaur. 

Untuk itu seluruh pihak khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kaur agar bekerja keras menurunkan angka stunting di Kaur.

“Angka stunting 2024 di Kaur ini mengalami kenaikan, untuk itu dalam menurunkan ini saya minta kepada OPD agar melakukan pemetaan dalam rangka mencari strategi yang tepat dalam menurunkan stunting ini,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kaur, Dr. Hiftario Syahputra ST MSi yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaur dalam acara rembuk aksi percepatan penurunan stunting di aula Bapperida Kaur, Selasa 19 November 2024.

Dikatakan Rio, Bengkulu mengalami kenaikan sebesar 0,4% atau 20,2% pada tahun 2023 dari 19,8% di tahun 2022 begitu pula dengan Kabupaten Kaur, prevalensi stunting mengalami kenaikan sebesar 1,9% atau 14,3% pada tahun 2023 dari sebelumnya 12,4 % di tahun 2022. 

BACA JUGA:Camat Ilir Talo Siap Berikan Keterangan, Sementara Kabid SMP Tak Muncul

BACA JUGA:Dorong Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan

Dimana persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional.  Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.  Hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang dibawah rata-rata dan bisa berakibat pada prestasi.

“Angka prevalensi stunting yang cenderung naik dari tahun ke tahun perlu menjadi perhatian dan konsen kita semua untuk mengatasi secara bersama dengan melibatkan unsur multipihak yang terdiri dari unsur pemerintahan, akademisi, masyarakat, swasta dan media bersatu padu bersinergi serta berkomitmen,” terangnya.

Ditambahkannya, sesuai dengan strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting, telah ditetapkan lima pilar antara lain Komitmen dan visi pemimpin kedua, Komunikasi Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat, ketiga, Intervensi dan Spesifikasi Konvergensi Intervensi Sensitif.

Untuk itu mengajak semua, untuk lebih serius, kita berkomitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting, melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja berkualitas, dengan membangun sinergi, kolaborasi dan akselerasi, bersama unsur pemerintahan dari kabupaten, kecamatan hingga desa, masyarakat, swasta, masyarakat dan lembaga organisasi swadaya.

BACA JUGA:Camat Ilir Talo Siap Berikan Keterangan, Sementara Kabid SMP Tak Muncul

“Sesuai dengan harapan kita melalui peran fungsi masing-masing bahwa aksi percepatan penurunan stunting ini menjadi salah satu program prioritas daerah. Dengan harapan generasi penerus kita adalah generasi yang sehat dan cerdas, karena tanpa adanya komitmen dan sinergi yang kuat kegiatan kita hari ini tidak akan memberikan dampak yang positif terhadap prevalensi stunting,” tandasnya. (Irul)

Tag
Share