Tahun Depan Mulai Diterapkan, Mendikdasmen Tinjau Kelas Coding, Ini Harapannya
Mendikdasmen RI, Abdul Mu'ti saat meninjau kelas coding di salah satu sekolah di Bandung Jawa Barat-istimewa/bengkuluekspress-
"Guru keterampilan dengan waktu kelas yang lebih sedikit dapat mengajarkan mata pelajaran ini. Saya berharap jumlah jam mengajar untuk mata pelajaran coding akan bertambah, atau bahkan menjadikan coding sebagai mata pelajaran tersendiri. Namun hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut, " jelas Menteri Mu'ti.
Disisi lain, Kepala Sekolah SMP Prima Cendekia Islami, Beny Saputro, menyampaikan bahwa mata pelajaran coding diterapkan di sekolahnya karena SMP Prima Cendekia Islami merupakan sekolah yang berbasis digital, sehingga penerapannya diaplikasikan ke dalam pelajaran, program, serta saran dan prasarana di sekolah.
Selain itu, ujar Beny, penerapan mata pelajaran coding sebagai bagian dari kebutuhan perkembangan teknologi 4.0 dan Society 5.0. “Sehingga kami berusaha memfasilitasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendidikan itu," terangnya.
Disisi lain, Guru Informatika SMP Prima Cendekia Islami, Sofhia Nabilah, mengungkapkan bahwa mata pelajaran coding sudah dilaksanakan sejak berdirinya SMP Prima Cendekia Islami pada tahun 2021.
Ia menambahkan, bahwa mata pelajaran coding di SMP Prima Cendekia Islami lebih mengutamakan praktik dibandingkan teori.
BACA JUGA:2025, BS Terima DAK Fisik Sebesar Rp 73,6 M, Ini Peruntukannya
BACA JUGA:Cetak Sejarah Dunia, Qori Asal NTB Sabet Juara I MTQ Internasional, Ini Sosoknya
“Jadi pembelajarannya secara dominan berupa praktik baik membuat laman, permainan, film, dan juga membuat makalah. Itu semua dilakukan oleh siswa-siswa di sekolah kami,” terang Sofhia.
Sofhia menyampaikan, bahwa para orang tua siswa sangat mendukung dengan mata pelajaran coding, terlebih SMP Prima Cendekia Islami merupakan sekolah yang berbasis digital.
“Alhamdulilah, berkat dukungan orang tua siswa, serta fasilitas pembelajaran sudah memadai, anak-anak sangat semangat untuk belajar coding. Namun, mengajar ke anak-anak remaja ini memang perlu bersabar dalam prosesnya dan juga menjelaskannya secara detail agar anak-anaknya bisa mengerti dengan mudah,” ujarnya.
Sofhia berharap agar pendidikan coding dapat diterapkan secara merata di semua sekolah. Ia juga mengharapkan adanya dukungan pemerintah dalam bentuk fasilitas serta pelatihan bagi para guru, mengingat perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Pada kesempatan tersebut, Pengawas Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Noer Sobariah, mengatakan bahwa saat ini sudah 35 SMP yang telah melaksanakan mata pelajaran coding.
“Dari total 388 satuan pendidikan di tingkat SMP di Kabupaten Bandung, 35 SMP negeri dan swasta telah melaksanakan mata pelajaran coding sebagai mata pelajaran pilihan,” ungkap Sobariah. (**)