Mendikdasmen Bangun Pendidikan Inklusif dan Multikultural, Usai Kunker Di Lokasi Ini

Mendikdasmen Prof Dr. Abdul Mu'ti MEd Kunker ke Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda-Istimewa/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berupaya membangun satuan pendidikan yang inklusif. 

Ini dilakukan agar seluruh anak dengan berbagai latar belakang berbeda, dapat bersama-sama menjadi anak Indonesia yang hebat dan cerdas.

“Kami ingin memastikan bahwa satuan pendidikan menjadi tempat bertemunya anak-anak Indonesia dari berbagai latar belakang, di mana mereka berangkat dengan cita dan asa yangsaat kunjungan kerja  ke Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Medan, Sumatra Utara. 

Dalam kesempatan tersebut,  Abdul Mu'ti mengapresiasi Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda. Pasalnya, ini  menjadi contoh bagaimana pendidikan menjadi tempat membangun kerukunan dan persatuan bangsa.

"Saya rasa ini menjadi bagian penting dari arah kebijakan pendidikan yang akan datang. Kami berusaha bagaimana agar semua anak belajar dengan gembira dan sukacita bersama para guru yang berdedikasi." ungkapnya. 

BACA JUGA:Pj Wali Kota Bengkulu Ajak Sukseskan Pilkada, Ini Isi Imbauannya untuk Masyarakat

BACA JUGA:APK Pilkada Disapu Bersih, Tim Gabungan Panwas Bengkulu Susuri APK Paslon di Seluruh Kawasan Ini

Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda sendiri memiliki visi untuk mendidik generasi muda Indonesia menjadi manusia yang cerdas, religius, humanis dalam bingkai kesetaran dan keberagaman.

Menurutnya, satuan pendidikan dibawah yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda memiliki visi yang sangat apik, untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat pendidikan multikultural dan program anak asuh yang menjadi program unggulan yayasan ini. 

Ada enam pendidikan multikultural  yang diimplementasikan melalui 1) doa lintas agama; 2) pengintegrasian nilai-nilai multikultural dalam setiap pembelajaran

3) kelas agama bersama dengan diskusi dan dialog untuk  membahas topik tertentu yang bertujuan menanamkan ajaran agama yang inklusif. 

4) kegiatan ekstrakurikuler untuk mengasah kemampuan literasi, seni, dan berpikir kritis yang berbasis pendidikan multikultural.

BACA JUGA:Gelar Apel Siaga Pilkada 2024, Dandim 0408 Siap Kondisi Apapun

BACA JUGA:Pengawasan Masa Tenang di BU Dimulai, Ini Targetnya

Tag
Share