Pelatihan PAUD Holistik Cegah Stunting, Ini Tujuan PAUDNI Bengkulu

INDRI/BE Para peserta pelatihan bersama narasumber berfoto bersama setelah mengikuti kegiatan Pelatihan Upaya Penanganan Pencegahan Stunting Melalui Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di Satuan PAUD PKG Ratu Agung, Bengkulu, pada Kamis, 28 N--

Harianbengkuluekspress.id - Upaya pencegahan stunting terus digalakkan melalui pendekatan pendidikan anak usia dini (PAUD) secara holistik integratif. Pada Kamis, 28 November 2024, Dinas Pendidikan Kota Bengkulu mengadakan Pelatihan Upaya Penanganan Pencegahan Stunting Melalui Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di Aula Alfida, Bengkulu. Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Kepala Bidang PAUDNI Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Minarni SPd MPd dan pemateri dari Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Ratu Agung, Sumini SPd.

Minarni menjelaskan, ''Pelatihan ini bagian dari program lanjutan untuk melatih para guru PAUD dalam pencegahan stunting di Kota Bengkulu. Karena, stunting masih menjadi tantangan besar sehingga diperlukan kolaborasi berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan, kesehatan, P2KB, masyarakat, serta orang tua.'' 

Konsep holistik integratif bertujuan memastikan PAUD bermutu dengan melibatkan seluruh elemen terkait, baik itu orang tua, guru, sekolah, maupun OPD terkait. Harapan besar kami adalah Kota Bengkulu bebas stunting dimasa mendatang.

Pelatihan ini memiliki empat tujuan utama seperti, mendukung percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi instansi pemerintah, lembaga terkait dan masyarakat ditingkat pusat hingga desa. Kemudian, memberikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan program PAUD, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan.

BACA JUGA:Pleno Tingkat PPK di BU Dimulai, Ini Jadwalnya

BACA JUGA:Realisasi PAD Sampah Belum 50 Persen, Ini Penjelasan Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Kota Bengkulu

Sekaligus meningkatkan akses dan dukungan bagi satuan PAUD untuk menyediakan layanan pendidikan berkualitas dan Mewujudkan dunia belajar yang berkualitas di satuan PAUD Kota Bengkulu. Peserta pelatihan diberikan enam modul utama yang berfokus pada penanganan dan pencegahan stunting melalui pengembangan anak usia dini. Acara ini didukung oleh PKG Ratu Agung yang memfasilitasi pelatihan ditingkat gugus dan berperan sebagai penghubung antara PAUD dan masyarakat.

Sumini, sebagai narasumber dari PKG, juga menjelaskan bahwa PKG berfungsi sebagai wadah pembinaan guru PAUD untuk mengembangkan metode pengajaran yang mendukung pencegahan stunting. 

“Kami membantu membekali guru agar lebih sensitif dalam mendeteksi risiko stunting dan mengedukasi orang tua tentang pola asuh yang baik," ucap Sumini.

Dalam jangka pendek, pelatihan ini menargetkan penurunan angka stunting di Kota Bengkulu dari 6% pada tahun 2023 menjadi 4% ditahun 2024. Jangka panjangnya menciptakan generasi bebas stunting melalui sinergi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah.

Narasumber menegaskan stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Pendekatan PAUD holistik integratif menjadi solusi efektif melalui intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik meliputi program gizi, sementara intervensi sensitif mencakup edukasi pengasuhan dan stimulasi tumbuh kembang anak.

BACA JUGA:Arie - Sumarno Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat karena Menang Pilkada, Segini Suaranya

Minarni menambahkan, “PAUD memiliki peran strategis dalam memberikan pendidikan pengasuhan yang sensitif gizi, meningkatkan kesadaran, dan komitmen orang tua. Edukasi ini diharapkan mampu menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.”

Melalui pelatihan ini, Kota Bengkulu terus berkomitmen menurunkan angka stunting dengan meningkatkan kapasitas guru dan memperkuat kolaborasi lintas sektor. Harapan besar disematkan agar Bengkulu dapat menjadi kota yang sepenuhnya bebas stunting di masa mendatang. (Indriati)

Tag
Share