DLH Atasi Longsor Sampah TPA, Ini Penyebab Longsor Menurut Kepala DLH Kota Bengkulu
Tim Dinas Lingkungan Hidup bergerak cepat untuk mengatasinya dengan menurunkan alat berat ke lokasi TPA.--
Harianbengkuluekspress.id - Hujan deras hingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kota Bengkulu, pada Senin, 2 Desember 2024, rupanya juga berdampak pada tumpukan sampah yang ada di TPA Air Sebakul. Sampah menggunung di TPA mengalami longsor dan sempat menutupi akses jalan di kawasan TPA tersebut. Tim Dinas Lingkungan Hidup bergerak cepat untuk mengatasinya dengan menurunkan alat berat ke lokasi TPA.
"Ya, karena faktor cuaca jadi tumpukan sampah itu turun ke bawah, tetapi tim kita sudah gerak cepat mengatasinya," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Riduan, Selasa 3 Desember 2024.
DLH menurunkan alat berat seperti ekskavator mengangkut ulang sampah itu ke lokasi semula dan membuka akses jalan. Sekaligus memadatkan agar sampah itu tidak lagi mudah terjadi longsor.
"Ini disebabkan TPA itu sudah full kapasitas. Artinya, semakin tinggi tumpukan maka semakin mudah terjadi longsor. Apalagi kalau sampai akhir tahun ini terjadi hujan deras ditambah angin kencang, kemungkinan risiko seperti ini bisa terulang," jelasnya.
BACA JUGA:Kejari Tahan 2 Tersangka KYG, Ini Perusahaan di Bengkulu Penerima Kreditnya
Cuaca buruk seperti hujan deras memang memberikan masalah serius di kawasan tempat penampungan sampah tersebut. Tak hanya longsor, armada DLH yang mengangkut sampah juga sering terkendala karena akses jalan yang berlumpur. Tak jarang mobil truck yang masuk tergelincir, ditambah lagi aliran drainse disekitaran TPA sering tersumbat sampah sehingga intensitas hujan yang tinggi membuat air meluap.
"Sebelumnya, kami sudah mengusulkan melalui PUPR dibangun pelapis beton agar bisa menampung gunungan sampah tidak terbis. Tetapi usulan anggaran itu tidak muncul di APBD 2025," sampai Riduan.
Selain itu, sejak beberapa tahun lalu pihaknya sudah berupaya agar pengelolaan di TPA air sebakul ini bisa diperhatikan. Salah satunya, dibuka perluasan lahan baru karena kondisi saat ini sudah overload atau melebihi kapasitas. Banyak risiko yang ditimbulkan jika TPA tidak dilakukan pembenahan secara infrastrukturnya, dan bisa berdampak terhadap proses pengolahan sampah kedepan.
"Intinya kami sudah berupaya tetapi kembali lagi dengan kondisi anggaran daerah. Saat ini APBD 2025 sudah diketok palu, tetapi kami coba kembali apakah bisa tetap dimasukkan pembangunan untuk TPA ini. Paling tidak bisa menjadi prioritas di APBD perubahan 2025," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)