Diterapkan Tahun 2025, Kemdikbud Bahas Pembelajaran Coding dan AI Untuk SMP dan SMA
Kemdikdasmen menggelar Diskusi Kelompok terpumpun-Istimewa/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id-Pembelajaran coding dan Artificial Intelengent (AI) akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2025/2026.
Untuk mengembangkan strategi, pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (Artifical Intelegent/AI) akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah menengah pertama dan sekolah menegah atas terhitung tahun depan.
Terkait penerapan dua mata pelajaran itu, kembali Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) menggear Diskusi kelompok terpumpun dengan tema " Pengembangan Pembelajaran Coding dan kecerdasan Buatan untuk Siswa sekolah dasar,".
Fokus utama kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi era digital dengan keterampilan berpikir kritis, numerasi, dan literasi digital.
Pembelajaran coding mengajarkan pola pikir logis dan sistematis, sedangkan AI meningkatkan pemahama siswa tentang pengelolaan data dan pengambilan keputusan berbasis teknologi.
Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq menyampaikan pengintegrasian coding dan kecerdasan buatan ke dalam kurikulum pembelajaran merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan siswa menghadapi era digital.
BACA JUGA:Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Terbaru, Pendidikan Minimal S1, Buruan Daftar!
BACA JUGA:Untuk UMKM, KUR BSI Rp 225 Juta, Tenor hingga 60 Bulan, Angsuran Ringan, Berikut Syaratnya
Menurutnya, mata pelajaran ini bersifat pilihan dan akan diterapkan di sekolah yang memiliki kesiapan dari segi sarana, infrastruktur, serta kemampuan siswa.
“Dengan integrasi ini, siswa Indonesia diharapkan dapat bersaing di kancah global dan berkontribusi pada daya saing bagsa, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah untuk pengembagan SDM unggul di bidang sains, teknologi, dan pendidikan,” tutur Wamen Fajar, dikutip dari pers rilis Kemdikbud.
Seraya menambahkan “Kami sangat mengapresiasi berbagai masukan terkait hal ini, dan tentu saja, kami sangat ingin mendengar lebih banyak lagi untuk memastikan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan dapat diimplementasikan degan baik di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamen Fajar berharap rencana pengintegrasian pembelajaran coding dan kecerdesan buatan akan dapat memberikan dampak yang nyata ke depan.
Karena menurutnya, digitalisasi pendidikan tak hanya dapat meningkatkan kualitas peserta didik, namun juga membuat gurunya menjadi lebih terbantu dan kreatif saat menyampaikan materi pembelajaran.
“Sebagai bagian dari program Quick Win pemerintah, rencana ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam waktu dekat. Digitalisasi pendidikan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas siswa, tapi juga membantu guru dalam menyampaikan materi menjadi lebih efisien,” imbuhnya.