5 Dosen Unib Dikukuhkan Jadi Guru Besar, Berikut Nama dan Bidang Ilmunya

Reporter: Bhudi S |

Editor: Dendy Supriadi |

Selasa , 10 Dec 2024 - 21:43

Pengukuhan lima akademisi bergelar Profesor (Prof) yang belangsung dalam rapat senat paripurna terbuka di Gedung Serba Guna (GSG) Unib, Selasa, 10 Desember 2024.-IST/BE-

Sementara Prof Achmad Aminudin mengangkat karya ilmiah “Formulasi, Implementasi dan Dampak Program Dana Bergulir Samisake Dalam Meningkatkan Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Bengkulu”.

Selanjutnya, Prof Jarulis menyampaikan karya ilmiahnya berjudul “Penguatan Status Taksonomi Burung dan Potensi Pencegahan Perdagangan Ilegalnya di Indonesia Menggunakan Data Genetik”.

Kemudian, Prof Mochamad Ridwan mengangkat karya ilmiah yang berjudul “Urgensi Pembangunan Ekonomi Pesisir Berbasis Sumber Daya Alam Kelautan dan Ekowisata (Kasus Provinsi Bengkulu)”.

Terakhir, Prof Sigit Sudjatmiko mengangkat karya ilmiah yang berjudul Pengembangan Hibrida Jagung Manis pada Ekosistem Organik. (529)

5 dosen unib dikukuhkan jadi guru besar, berikut nama dan bidang ilmunya                             harianbengkuluekspress.id  - universitas bengkulu (unib) kembali menambah deretan guru besarnya dengan mengukuhkan lima akademisi bergelar profesor (prof) dalam rapat senat paripurna terbuka yang digelar di gedung serba guna (gsg) unib, selasa, 10 desember 2024.
dengan pengukuhan ini, total guru besar di unib kini mencapai 74 orang.
acara pengukuhan ini dipimpin oleh ketua senat universitas bengkulu, prof dr safnil ma, dan pengukuhan ini dilakukan rektor unib, dr retno agustina ekaputri se msc.
ke lima guru besar yang dikukuhkan ini adalah prof dr manap somantri mpd yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu administrasi pendidikan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (fkip). kemudian, prof dr drs h achmad aminudin msi sebagai guru besar bidang kajian administrasi dan kebijakan publik fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (fisip).
berikutnya, prof dr jarulis ssi msi dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu biosistematika hewan (ornitologi) fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (fmipa). 
baca juga:alur pelabuhan pulau baai makin dangkal, pengerukan belum ada kepastian
baca juga:abrasi di benteng meluas, gedung konservasi penyu dan 15 rumah warga ambruk
selanjutnya, prof dr mochamad ridwan se mp sebagai guru besar bidang ekonomi sda/ekonomi pesisir fakultas ekonomi dan juga bisnis (feb) serta prof dr ir sigit sudjatmiko msc sebagai guru besar bidang ekofisiologi tanaman fakultas pertanian (fp).
pengukuhan ditandai pemasangan samir sebagai tanda kehormatan, disertai pemberian ucapan selamat kepada kelima guru besar baru oleh rektor dan ketua senat. kemudian semua guru besar yang baru saja dikukuhkan menyampaikan orasinya.
rektor unib, dr. retno agustina ekaputri mengungkapkan rasa bangganya karena unib telah menambah jumlah guru besar. para guru besar ini tidak hanya menjadi pemimpin di dalam bidangnya masing-masing, tetapi juga menjadi pilar utama dalam membangun reputuasi akademik di universitas bengkulu.
"alhamdulillah, guru besar unib kembali bertambah, tentunya hal ini sangat  bagus karena unib sekarang ini menjadi universitas bukan hanya berskala nasional tetapi sudah internasional," ungkap rektor.
ia berharap, dengan bertambahnya guru besar dilingkungan unib ini semakin meningkatkan prestasi dan capaian yang luar biasa bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi unib.
"tentunya dengan dosen-dosen yang sudah bergelar profesor ini, semakin banyak ilmu pengetahuan serta wawasan yang akan didapat oleh para mahasiswa/mahasiswi kita. semoga ke depan semakin banyak prestasi-prestasi membanggakan yang diukir unib,"  tuturnya.
untuk diketahui, dalam pengukuhan itu, prof manap somantri mengangkat karya ilmiah berjudul “profesionalisasi kepala sekolah: menghadirkan manajer pendidikan inovatif dan kepala sekolah unggul”.
sementara prof achmad aminudin mengangkat karya ilmiah “formulasi, implementasi dan dampak program dana bergulir samisake dalam meningkatkan sosial ekonomi masyarakat kota bengkulu”.
selanjutnya, prof jarulis menyampaikan karya ilmiahnya berjudul “penguatan status taksonomi burung dan potensi pencegahan perdagangan ilegalnya di indonesia menggunakan data genetik”.
kemudian, prof mochamad ridwan mengangkat karya ilmiah yang berjudul “urgensi pembangunan ekonomi pesisir berbasis sumber daya alam kelautan dan ekowisata (kasus provinsi bengkulu)”.
terakhir, prof sigit sudjatmiko mengangkat karya ilmiah yang berjudul pengembangan hibrida jagung manis pada ekosistem organik. (529)