150 Ribu Warga Kepahiang Sudah Tercover JKN, Segini Jumlah yang Dibiayan APBD
-Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kepahiang, Desnita Adelina--
harianbengkuluekspress.id - Kabupaten Kepahiang mencatatkan pencapaian membanggakan dalam sektor jaminan kesehatan. Sebab sebanyak 150 ribu warga pada tahun 2024 ini telah tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bahkan dari jumlah tersebut, sekitar 30 ribu warga mendapatkan jaminan kesehatan yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepahiang.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kepahiang, Desnita Adelina mengatakan, capaian ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan BPJS Kesehatan. Sehingga saat seluruh warga telah memiliki akses ke layanan kesehatan yang layak.
"Pemerintah Kabupaten Kepahiang telah menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan seluruh warganya mendapatkan jaminan layanan kesehatan yang layak," kata Desnita, Minggu 15 Desember 2024.
BACA JUGA:Mulai 2025, Puskesmas Layani Kesehatan Jiwa , Ini Penjelasan Menteri Kesehatan
Menurut Desnita, selain jaminan layanan kesehatan ditanggung dalam APBD Kepahiang, sebagian warga lainnya mendapat dukungan melalui APBD Provinsi Bengkulu atau masuk dalam skema JKN. Skema ini membantu memastikan bahwa seluruh warga, termasuk yang rentan secara ekonomi, dapat memperoleh perlindungan kesehatan.
"Untuk warga yang tidak mampu, mereka dimasukkan ke dalam JKN melalui dana provinsi atau pusat. Ini memastikan tidak ada yang tertinggal dalam upaya ini," tambah Desnita.
Sementara itu, sambungnya, beberapa kelompok masyarakat lainnya seperti pekerja penerima upah dan wiraswasta juga berpartisipasi dalam program jaminan kesehatan ini dengan membayar iuran secara mandiri. Kelompok ini menjadi bagian penting dari upaya mencapai cakupan kesehatan menyeluruh.
"Beberapa masyarakat membayar iuran secara mandiri karena mereka penerima upah dan wiraswasta," ujarnya.
Ia menerangkan, Pemkab Kepahiang juga terus berupaya untuk menutup kesenjangan warga yang belum tercover JKN. Langkah ini mencakup pemutakhiran data penerima manfaat dan penambahan alokasi anggaran jaminan kesehatan. "Masih ada beberapa tantangan untuk menjangkau sisa warga yang belum terdaftar, seperti warga yang tidak memiliki dokumen kependudukan lengkap. Namun, kami optimistis ini bisa segera diatasi," ujar Desnita.
Pencapaian ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Sulastri, salah seorang warga Kepahiang. Ia menerangkan, yang jaminan kesehatannya ditanggung oleh APBD mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.
"Saya tidak perlu khawatir lagi soal biaya berobat. Terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan," tutupnya.(rewa)