DPRD BU Dukung Kurikulum Merdeka Belajar

APRIZAL/BE Sonti Bakara SH--

BENGKULU UTARA, BE - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November merupakan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).  Hari tersebut diperingati sebagai pemberian tanda jasa bagi para guru. Adanya peringatan HGN menjadi tanda menghargai perjuangan para guru, sebagai bentuk apresiasi kepada setiap guru yang ada di seluruh Indonesia. Peringatan hari besar ini ditetapkan oleh Presiden Soeharto yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994.

Pada HGN dan HUT PGRI ke 78 tahun 2023 ini, tema yang diambil adalah Bergerak Bersama Merdeka Belajar. Memaknai tema tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkulu Utara (BU) Sonti Bakara SH menilai kolaborasi dari seluruh elemen bangsa harus diwujudkan demi mencapai tujuan dari Merdeka Belajar bagi seluruh generasi penerus bangsa. Karena menurutnya, pendidikan adalah tentang membentuk moral dan etika yang kuat pada setiap generasi penerus bangsa. 

Sebab itu, bagaimana kurikulum Merdeka Belajar yang berlaku saat ini memberikan keleluasaan kepada pendidik. Ia pun menekankan hal ini akan menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Maka dari itu, ia mengingatkan para guru untuk dapat memahami kepribadian setiap siswa yang dididiknya.

"Di era masa kini, guru tidak hanya bertugas sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pemandu, pembimbing, dan inspirator. Guru mempunyai tanggung jawab besar dalam membentuk generasi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki moralitas yang kuat," ungkapnya.

Kendati demikian, Sonti Bakara pun menyadari bahwa dalam membentuk karakter siswa, guru membutuhkan dukungan dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Diperlukan upaya bersama antara guru, Pemerintah yang didukung dewan perwakilan rakyat, lembaga masyarakat, dan seluruh masyarakat untuk menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya memberikan kebebasan belajar tetapi juga memantapkan karakter siswa.

"Memang hal ini tidak mudah, sehingga ini perlu adanya dukungan dari semua pihak termasuk kita lembaga DPRD Bengkulu Utara," ungkapnya.

Sonti Bakara pun menuturkan, bahwa atas nama lembaga Legislatif Kabupaten Bengkulu Utara pihaknya terus mendukung Kurikulum Merdeka, karena konsep tersebut dibuat agar peserta didik dapat mendalami minat dan bakat masing-masing. Kurikulum Merdeka meringankan beban guru dengan disederhanakan RPP (rancangan pelaksanaan pembelajaran), serta dapat menciptakan pembelajaran lebih nyaman, bebas dan berekspresi. Dengan menerapkan konsep tersebut para guru dapat lebih santai untuk mengajar peserta didik, merdeka belajar juga merupakan pendidikan yang berpatokan pada bakat dan minat peserta didik.

Di Kabupaten Bengkulu Utara kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan konsep Merdeka belajar pada sekolah pelaksana PSP (program sekolah penggerak) telah dilaksanakan. Berdasarakan dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Bengkulu Utara menyatakan kebijakan Kurikulum Merdeka telah terimplementasi di lebih dari 80 persen satuan pendidikan SD dan SMP di Kabupaten BU dengan jumlah 239 SD dan 76 SMP.

"Yang jelas kami selaku pihak legislatif kabupaten Bengkulu Utara sangat mendukung Kurikulum Merdeka belajar. Hal ini sesuai dengan harapan yang disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan pesan khusus untuk seluruh guru di Indonesia. Dia meminta agar seluruh guru melanjutkan gerakan Merdeka Belajar," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut juga Sonti Bakara pun berpesan agar Pemerintah daerah memberi dukungan kepada setiap guru untuk meningkatkan kompetensinya. Melalui program-program pelatihan dan pendidikan diperlukan untuk menjadikan guru semakin maju dan memiliki kualitas yang baik.

"Kiprah guru menjadi penentu daerah dan juga bangsa, dalam menggebrak pembangunan di semua sektor. Jadi selaku lembaga legislatif kami sangat mendukung dan kepada pemerintah agar juga dapat memberi dukungan kepada setiap guru untuk meningkatkan kompetensinya. Melalui program-program pelatihan dan pendidikan diperlukan untuk menjadikan guru semakin maju dan memiliki kualitas yang baik," tukasnya. (127/PRW).

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan