Gus Baha Sarankan Amalkan Ini di Bulan Rajab, Berikut Keutamaannya
Gus Baha Sarankan Amalkan Ini di Bulan Rajab, Berikut Keutamaannya-Istimewa/Bengkuluekspress.-
BACA JUGA:Gus Baha Sarankan Amalkan Ini Minimal Sekali Seumur Hidup, Berikut Keistimewaannya
"Saya bersaksi di Bulan Rajab itu banyak pintu rahmat dibuka, ada pintu-pintu gelombang yang membuat kalian mudah sampai ke Allah. Kalian harus ada di gelombang itu," terang Gus Baha.
Allah SWT secara khusus menyebut bulan-bulan haram (bulan yang dimuliakan) dalam Alquran, sekaligus melarang perbuatan zalim di dalamnya.
Menurut penjelasan Gus Baha, larangan ini sebenarnya juga berlaku untuk bulan-bulan lainnya dalam Islam, meskipun penekanannya lebih besar pada bulan-bulan haram seperti Rajab.
Gus Baha juga menambahkan bahwa seseorang yang menjaga perilaku baik dalam kesehariannya selama bulan Rajab, maka insya Allah akan termasuk golongan orang-orang yang baik di hadapan Allah SWT.
Rajab menjadi momentum istimewa untuk meningkatkan amal kebaikan, memperbaiki diri, dan mempertebal ketakwaan kepada-Nya.
"Jadi lakukan persiapan mulai Dzulqadah sebelum masuk Ramadan. Itu kesempatanmu mendekat kepada Allah SWT," kata Gus Baha.
Gus Baha menegaskan bahwa keutamaan bulan Rajab yang paling jelas adalah karena bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan haram, bersama Zulqadah, Zulhijah, dan Muharam.
Dalam bulan-bulan haram, Allah SWT melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang menjalankan amal saleh. Namun, di sisi lain, dosa atau perbuatan maksiat yang dilakukan juga akan mendapatkan balasan yang lebih besar.
Selain itu, Gus Baha juga menjelaskan bahwa bulan Rajab merupakan waktu yang sangat baik untuk melaksanakan puasa sunnah.
"Dhawuhe Mbah Moen, puasa sing paling apik iku mulai tanggal 1 sampai 10 Rajab, lan iki ono ilmune," sampai Gus Baha dalam bahasa Jawa.
Adapun arti dari yang disampaikan Gus Baha tersebut adalah "Menurut KH Maimoen Zubair, puasa yang paling baik itu dimulai tanggal 1 sampai 10 Rajab, dan ini ada ilmunya/dalilnya,".
Namun, Gus Baha menambahkan bahwa jika seseorang tidak mampu melaksanakan puasa sunnah Rajab selama sepuluh hari (dari tanggal 1 hingga 10 Rajab), cukup melaksanakan puasa pada dua hari saja, yaitu tanggal 1 dan 10 Rajab.
Hal ini mencontoh praktik yang dilakukan oleh Mbah Moen. Tanggal 10 Rajab memiliki makna istimewa karena bertepatan dengan peristiwa berkumpulnya Abdullah dan Aminah, orang tua Rasulullah SAW, yang menjadi awal dari turunnya Nur Nabi Muhammad SAW hingga kelahiran beliau.
BACA JUGA:Seseorang Bisa Menghindari Dosa Zina, Tapi Masih Melihat Wanita Cantik, Begini Penjelasan Gus Baha