Hakim Yanto Raih Rekor MURI, Dibidang Ini

Dr Yanto SH MH (tengah)--

BENGKULU, BE - Dr Yanto SH MH, meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai hakim dengan profesi lintas bidang terbanyak. Penghargaan ini diberikan kepada Yanto berdasarkan nomor 11460/R.MURI/XII/2023.

Yanto yang lolos sebagai Hakim Agung Kamar Pidana di Mahkamah Agung (MA) pada 20 November 2023 itu, selain menjadi hakim, ia juga memiliki profesi lain sebagai akademisi, penulis buku, dalang, komponis, musisi, dan olahragawan.

Yanto yang juga Ketua Umum Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu (PMJB) itu mengatakan, penghargaan rekor MURI itu akan diberikan pada tanggal 2 Desember 2023, di acara tasyakuran Ketua Pengadilan Tinggi Jogja sekaligus tasyakuran keluarga pengadilan tinggi Jogja. 

"Nanti saya akan dalang di acara itu, sekaligus menerima penghargaan rekor MURI," terang Yanto, saat dikonfirmasi BE, Jumat (1/12).

Yanto yang saat ini menjabat sebagai Dewan Penasehat Putra Putri Transmigrasi Bengkulu mengatakan, dirinya baru pertama kali mendapatkan rekor MURI sebagai hakim dengan profesi lintas bidang terbanyak.

Tentu penghargaan yang diperoleh bukan kebetulan. Sebab, Hakim tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar sejak Maret 2020 itu telah mendedikasikan untuk negeri. 

Disamping kesibukannya sebagai hakim, Yanto juga aktif diakademisi. 

Sebagai Dosen Pasca Sarjana UPN Jakarta, Dosen Fakultas Hukum UMB, dosen Pasca Sarjana (S3) Universitas Jayabaya Jakarta, Unas Jakarta dan Universitas Janabadra Yogyakarta dan sebagai ko-promotor. 

"Memang saya juga ngajar di berbagai universitas," tuturnya. 

Pria kelahiran kelahiran Gunung Kidul Yogyakarta 21 Januari 1960 itu, memang dikenal juga sebagai penulis. Sudah ada sekitar 9 buku yang telah diterbitkan, dari buah pemikirannya. 

Buku yang ditulis Yanto, seperti buku berjudul Hakim Komisaris dalam Sistem Peradilan Pidana, Penerapan Diskresi dan Kebijakan Publik Serta Aspek Yuridisnya. Lalu buku berjudul Aspek Pidana dalam Kepailitan dan PKPU, Kajian Hukum Terhadap Hak Asasi Manusia, Penyalahgunaan Admnnistrasi dalam Kontek Penilaian Tindak Pidana Korupsi, Pertanggungjawaban Korporasi Atas Tindak Pidana Pembakaran Lahan, Hutan dan Perkebunan yang Dilakukan Oleh Untuk Atau Atas Nama Korporasi.

"Saya juga buat buku ideologi pancasila dan sudah diterbitkan," tutur Yanto. 

Kemudian, Yanto juga dikenal sebagai dalang wayang kulit. Sudah banyak kehobiannya itu disalurkan dalam berbagai pegelaran wayang kulit di Indonesia. Baik itu di Bengkulu, di Jogjakarta, Bandung dan didaerah lain di Indonesia. 

"Ya saya juga dalang," ungkapnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan